PolMark: Pemerintah Jokowi Unggul di Infrastruktur, Lemah Sosial-Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai angka 75,8%. Kinerja yang dianggap paling menonjol adalah percepatan pembangunan sektor infrastruktur.
"Secara umum tingkat kepuasan pemilih terhadap kinerja presiden dan wakil presiden relatif tinggi," kata CEO dan Founder PolMark Indonesia Eep Saefullah Fatah dalam pemaparan hasil survei politik PolMrak Indonesia di SCBD, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2017).
Sejalan dengan tingginya kepuasan publik atas kinerja Presiden Jokowi, ada tiga persoalan sosial-ekonomi paling menonjol yang dihadapi bangsa Indonesia. Di antaranya, masalah kemiskinan (dipilih 29,5% responden), harga kebutuhan pokok mahal (16,8%), serta sulit mendapatkan pekerjaan (7,8%).
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengakui adanya persoalan laten berupa pelemahan ekonomi di era Jokowi. Hinca mengaku tidak setuju bila percepatan pembangunan infrastruktur murni dilakukan oleh pemerintahan Jokowi.
"Soal infrastruktur, ini hanya melanjutkan peninggalan periode sebelumnya. Kalau dibilang melanjutkan saya setuju," ucap Hinca.
Alih-alih mengakui capaian pemerintahan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur, Hinca meminta pemerintah segera fokus memperbaiki kondisi perekonomian di Indonesia.
Untuk keluar dari persoalan ekonomi, Hinca mengimbau pemerintah tidak sungkan mengkopi resep ekonomi yang dianggap sukses diterapkan oleh rezim terdahulu.
"Ada banyak program di bidang ekonomi sukses diterapkan selama dua periode kepemimpinan lalu. Pak Jokowi jangan sungkan untuk mempelajari resep itu," kata Hinca.
"Secara umum tingkat kepuasan pemilih terhadap kinerja presiden dan wakil presiden relatif tinggi," kata CEO dan Founder PolMark Indonesia Eep Saefullah Fatah dalam pemaparan hasil survei politik PolMrak Indonesia di SCBD, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2017).
Sejalan dengan tingginya kepuasan publik atas kinerja Presiden Jokowi, ada tiga persoalan sosial-ekonomi paling menonjol yang dihadapi bangsa Indonesia. Di antaranya, masalah kemiskinan (dipilih 29,5% responden), harga kebutuhan pokok mahal (16,8%), serta sulit mendapatkan pekerjaan (7,8%).
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengakui adanya persoalan laten berupa pelemahan ekonomi di era Jokowi. Hinca mengaku tidak setuju bila percepatan pembangunan infrastruktur murni dilakukan oleh pemerintahan Jokowi.
"Soal infrastruktur, ini hanya melanjutkan peninggalan periode sebelumnya. Kalau dibilang melanjutkan saya setuju," ucap Hinca.
Alih-alih mengakui capaian pemerintahan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur, Hinca meminta pemerintah segera fokus memperbaiki kondisi perekonomian di Indonesia.
Untuk keluar dari persoalan ekonomi, Hinca mengimbau pemerintah tidak sungkan mengkopi resep ekonomi yang dianggap sukses diterapkan oleh rezim terdahulu.
"Ada banyak program di bidang ekonomi sukses diterapkan selama dua periode kepemimpinan lalu. Pak Jokowi jangan sungkan untuk mempelajari resep itu," kata Hinca.
(pur)