Setelah Airlangga, Doli Kurnia Dianggap Tokoh Pembaharu Golkar

JAKARTA - Partai Golkar telah menunjuk Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto sebagai pengganti Setya Novanto menjadi Ketua Umum Golkar. Pengukuhan Airlangga akan diumumkan secara resmi dalam Munaslub Golkar yang dimulai hari ini.

Kendati Golkar sudah cocok dengan Airlangga, diskursus mengenai tokoh perubahan dan pembaharu masih mewarnai dinamika proses peralihan kepemimpinan partai berlambang pohon beringin tersebut.

Lembaga survei Indodata melakukan survei 'Opinion Leader' mengenai tokoh yang dianggap perubahan dan pembaharu. Survei ini dimulai dari 'tesis' mengapa figur perubahan dan pembaharu Partai Golkar menjadi penting untuk dikaji secara ilmiah.

Kemudian tesis tersebut dihubungkan dengan perolehan elektabilitas Golkar yang dilakukan setidaknya oleh empat lembaga survei nasional yang menempatkan Golkar stagnan dan cenderung melemah. Berikutnya mencermati buruknya elektabilitas Golkar yang kemudian menjadi evaluasi kepemimpinan internal Golkar selama dua tahun, dan yang terbaru kasus dugaan korupsi yang menjerat Novanto.

Penilaian mengenai tokoh perubahan dan pembaharu Golkar didasarkan pada dimensi Kapabilitas, integritas, akseptabilitas dan inovatif. Hasilnya, Indodata mencatat ada sepuluh kader Golkar yang dianggap memiliki kualitas sebagai tokoh perubahan dan pembaharu yakni, Airlangga Hartarto, Siti Hediyati Hariyadi, Ahmad Doli Kurnia, Yorrys Ramweyai, Nusron Wahid, Agus Gumiwang Kartasasmita, Bambang Soesatyo, Zainudin Amali, Ace Hasan Syadzili, dan Muhammad Sarmuji.

Berdasarkan 'opinion leader' survei Indodata, Doli Kurnia dianggap tokoh perubahan dan pembaharu Golkar, setelah Airlangga yang dianggap cocok sebagai tokoh pembaharu yang kemudian dipercaya sebagai Ketua Umum Golkar.

Bahkan Doli Kurnia dianggap sebagai tokoh perubahan dan pembaharu Golkar dari dimensi integritas dan inovasi, serta dimensi kapabilitas setelah Airlangga.

"Menurut opinion leader tokoh yang layak disebut sosok perubah dan pembaharu adalah Ahmad Doli Kurnia," ujar Direktur Eksekutif Indodata, Danis T. Saputra W di Restorant Pulo Dua Senayan, Jakarta, Senin (18/12/2017).

Survei opinion leader Indodata ini dilakukan awal Desember 2017 dengan pertanyaan dibagi menjadi dua yakni opsional untuk mengetahui agregasi persepsi responden dan pertanyaan skoring untuk mengetahui penilaian responden. Di mana pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling (sampling diambil tidak secara acak dan sesuai dengan jumlah sample yang ditetapkan 46 reponden.

Opinion leader adalah mereka yang terbiasa menjadi narasumber media dan mempengaruhi lalulintas opini publik yang terdiri dari wartawan, intelektual, pengamat sosial dan politik serta tokoh politik.