Airlangga Dekat dengan Jokowi, Idrus Kuasai Infrastruktur Politik
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Vox Pol Center Pangi Syarwi Chaniago memprediksi Airlangga Hartarto dan Idrus Marham bakal head to head sebagai calon ketua umum Partai Golkar dalam gelaran musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang bakal dilaksanakan akhir Desember mendatang.
Di antara keduanya, Pangi menilai Airlangga punya kans besar atau berpotensi menjadi pengganti Setya Novanto sebagai ketua umum. Penilaian Pangi tersebut didasarkan pada latar belakang Airlangga yang relatif bersih dari kasus hukum dan dekat dengan Istana.
"Beliau sangat dekat dengan Jokowi, lebih diterima Jokowi, bisa bekerja sama dengan pemerintah," kata Pangi kepada Sindonews, Senin (11/12/2017).
Ihwal kedekatan Airlangga dengan Istana bukanlah rahasia umum. Airlangga merupakan Menteri Perindustrian di Kabinet Kerja Jokowi-JK. Kedekatan itu diyakini Pangi akan menghasilkan simbiosis mutualisme antara pemerintah dan Golkar. "Golkar butuh Istana, Istana juga butuh Golkar," ucap Pangi.
Sementara itu, Idrus yang merupakan Plt Ketua Umum Golkar dinilai masih memiliki koneksi kuat, menguasai infrastruktur politik dan terintregasi dengan jejaring DPD Golkar di seluruh Indonesia.
Namun demikian, kata Pangi, Idrus belum tentu diterima Jokowi. Selain itu, Idrus juga dianggap sebagai bagian dari gerbong Setnov.
Pangi pun mengingatkan ketua umum Golkar yang akan datang harus bebas dari kasus hukum. "Yang penting sosok ketua umum Golkar ke depannya yang tak tersandera kasus hukum yang sama," kata Pangi.
Di antara keduanya, Pangi menilai Airlangga punya kans besar atau berpotensi menjadi pengganti Setya Novanto sebagai ketua umum. Penilaian Pangi tersebut didasarkan pada latar belakang Airlangga yang relatif bersih dari kasus hukum dan dekat dengan Istana.
"Beliau sangat dekat dengan Jokowi, lebih diterima Jokowi, bisa bekerja sama dengan pemerintah," kata Pangi kepada Sindonews, Senin (11/12/2017).
Ihwal kedekatan Airlangga dengan Istana bukanlah rahasia umum. Airlangga merupakan Menteri Perindustrian di Kabinet Kerja Jokowi-JK. Kedekatan itu diyakini Pangi akan menghasilkan simbiosis mutualisme antara pemerintah dan Golkar. "Golkar butuh Istana, Istana juga butuh Golkar," ucap Pangi.
Sementara itu, Idrus yang merupakan Plt Ketua Umum Golkar dinilai masih memiliki koneksi kuat, menguasai infrastruktur politik dan terintregasi dengan jejaring DPD Golkar di seluruh Indonesia.
Namun demikian, kata Pangi, Idrus belum tentu diterima Jokowi. Selain itu, Idrus juga dianggap sebagai bagian dari gerbong Setnov.
Pangi pun mengingatkan ketua umum Golkar yang akan datang harus bebas dari kasus hukum. "Yang penting sosok ketua umum Golkar ke depannya yang tak tersandera kasus hukum yang sama," kata Pangi.
(pur)