DPR Berharap BMKG Lebih Akurat dalam Prakiraan Cuaca

Senin, 04 Desember 2017 - 04:46 WIB
DPR Berharap BMKG Lebih Akurat dalam Prakiraan Cuaca
DPR Berharap BMKG Lebih Akurat dalam Prakiraan Cuaca
A A A
JAKARTA - Cuaca ekstrem yang mengakibatkan bencana alam di sejumlah daerah di Indonesia menjadi keprihatinan banyak pihak termasuk DPR.

Untuk itu, DPR meminta Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) perlu memperhatikan akurasi dan kecepatan prakiraan cuaca sebagai langkah anitisipatif bencana.

Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga perlu berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam tanggap darurat dan pemulihan pascabencana.

Anggota Komisi V DPR M Nizar Zahro mengatakan, terjadinya bencana alam akhir-akhir ini akibat cuaca ekstrem memang arahnya Komisi V akan mempertanyakan kinerja BMKG dalam memberikan laporan terkait kondisi cuaca yang terjadi.

Karena itu, pihaknya mengharapkan BMKG memperhatikan akurasi perkiraan cuaca yang dilaporkan. "Akurasi dari laporan BMKG sangat penting dalam melaporkan kondisi cuaca," kata Nizar saat dihubungi Koran SINDO, Minggu (3/12/2017).

Menurut politisi partai Gerindra ini, untuk prakiraan cuaca yang lebih akurat, tentu yang dibutuhkan peralatan atau teknologi memadai di BMKG. Namun sejauh ini, tak ada laporan terkait kondisi peralatan apakah sudah up to date atau belum.

"Karenanya kami akan menanyakan terkait hal itu. Sebab, akurat tidaknya perkiraan cuaca yang dilaporkan oleh BMKG sangat bergantung pada peralatan tekhnologi yang digunakan. Sehingga kami pun tidak bisa menjustifikasi kinerja BMKG sudah maksimal atau belum," ungkapnya.

Terlebih lanjutnya, beberapa waktu belakangan ini belum pembahasan khusus di Komisi V terkait cuaca ekstrem sehingga, pihaknya akan meminta kepada pimpinan komisi V untuk memanggil pihak-pihak terkait seperti BMKG untuk membahas hal tersebut.

Adapun kinerja Basarnas Nizar menilai, Basarnas masih kurang maksimal sebab, dalam pencarian korban bencana sering kali lambat ditemukan. Padahal menurutnya, korban yang tidak ditemukan ketika terjadi bencana harusnya segera ditemukan.

"Masih lambat dalam menemukan korban yang hilang akibat bencana. Seperti yang terjadi di Pacitan," paparnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5857 seconds (0.1#10.140)