Golkar Saat Ini Diibaratkan Sedang Masuk IGD
A
A
A
JAKARTA - Kondisi Partai Golkar saat ini diibaratkan sedang berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit. Sehingga, langkah penyelamatan dinilai perlu segera dilakukan.
"Ya analogi itu bisa benar (Golkar masuk IGD, red), karena ini perlu ada semacam dikasih vitamin, dikasih treatment, dikasih obat, kemudian diajar untuk recovery (Pemulihan, red), kemudian bagaimana dia mulai kuat kembali," ujar Ketua bidang Kajian Ideologi dan Kebijakan Publik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Happy Bone Zulkarnain dalam diskusi Polemik MNC Trijaya Network bertajuk Mencari Sosok Masa Depan Golkar di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2017).
Sehingga, kata dia, Partai Golkar siap bertarung dalam arena politik ke depan, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 maupun Pemilu serentak 2019 mendatang. Adapun alasan Partai Golkar diibaratkan sedang berada di IGD itu karena elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu sedang merosot.
"Kalau parameternya ukuran survei, memang terendah, ini sangat terendah," ungkapnya. Kemudian, diperparah oleh dugaan keterlibatan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dalam kasus korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP).
Adapun Setya Novanto kini sudah ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sedangkan penyelamatan yang dimaksud dengan menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) mencari ketua umum Partai Golkar pengganti Setya Novanto.
"Tentu memang kuncinya itu di konsolidasi, itu lah sebabnya saya turun gunung, saya merasa perlu, karena saya merasa bahwa ini Partai Golkar ini aset nasional, kemudian saya juga punya responsibility terhadap partai ini," pungkasnya.
"Ya analogi itu bisa benar (Golkar masuk IGD, red), karena ini perlu ada semacam dikasih vitamin, dikasih treatment, dikasih obat, kemudian diajar untuk recovery (Pemulihan, red), kemudian bagaimana dia mulai kuat kembali," ujar Ketua bidang Kajian Ideologi dan Kebijakan Publik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Happy Bone Zulkarnain dalam diskusi Polemik MNC Trijaya Network bertajuk Mencari Sosok Masa Depan Golkar di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2017).
Sehingga, kata dia, Partai Golkar siap bertarung dalam arena politik ke depan, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 maupun Pemilu serentak 2019 mendatang. Adapun alasan Partai Golkar diibaratkan sedang berada di IGD itu karena elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu sedang merosot.
"Kalau parameternya ukuran survei, memang terendah, ini sangat terendah," ungkapnya. Kemudian, diperparah oleh dugaan keterlibatan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dalam kasus korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP).
Adapun Setya Novanto kini sudah ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sedangkan penyelamatan yang dimaksud dengan menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) mencari ketua umum Partai Golkar pengganti Setya Novanto.
"Tentu memang kuncinya itu di konsolidasi, itu lah sebabnya saya turun gunung, saya merasa perlu, karena saya merasa bahwa ini Partai Golkar ini aset nasional, kemudian saya juga punya responsibility terhadap partai ini," pungkasnya.
(pur)