Menteri Agama Berharap Pemikiran Islam Kian Berkembang
Menteri Agama Berharap Pemikiran Islam Kian Berkembang
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Pameran Pendidikan Islam International atau International Islamic Education Expo (IIEE) 2017 resmi dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di International Convention Exhibition BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (22/11/2017) malam.
Pameran pendidikan Islam terbesar ini ada sekitar 200 stan yang menampilkan berbagai lembaga pendidikan Islam dari dalam dan luar negeri. Selain itu, ada juga acara Seminar Internasional Tahunan tentang Studi Islam (Annual International Conference on Islamic Studies, AICIS) sebagai wadah bagi para pengkaji Islam dan mempresentasikan hasil penelitian mereka.
Sejumlah pembicara dari dalam dan luar negeri bakal mengisi acara ini. Pembicara dari luar negeri yakni Prof Farid Alatas PhD (National University of Singapore), Prof Nico J Kaptein (Leiden University), Prof Lisolette Abid (Vienna University), Prof Livia Holden (Oxford University), Prof Saif Rashid al-Jabiri (University Canada Dubai), dan Dr Nargiza F Amiroza (Nagoya University, Jepang).
Sementara pembicara dari dalam negeri yaitu Prof Azyumardi Azra MA PhD (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta), Dr Idrus Alhamid MSi (STAIN Al- Fatah Jayapura), Prof Amin Abdullah MA PhD (UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta), Prof Dr Nasaruddin Umar MA (PTIQ Jakarta), dan KH Husen Muhammad (Fahmina Institute, Cirebon).
"Kami berharap forum ini mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan studi-studi keislaman dalam rangka mengembangkan peradaban bangsa," kata Lukman saat membuka acara.
Lukman menyampaikan ajang ini merupakan pertama kalinya digelar di Indonesia. IIEE yang menjadi ajang dan forum berhimpunnya seluruh pemangku kepentingan khususnya pengelola pendidikan Islam di Tanah Air ini patut disyukuri. "Ini pertama kalinya digelar dan saya memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan IIEE 2017. Semoga IIEE pada malam ini mendapat berkah dari Allah," ujarnya.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amir mengatakan IIEE menjadi momen bersejarah dalam perjalanan pendidikan Islam di Indonesia dan dunia. "Ada beberapa alasan mengapa penting digelar IIEE. Salah satunya masyarakat Islam dunia mendambakan adanya pendidikan Islam yang damai seperti yang terpatri di Indonesia. Pendidikan Islam Indonesia memang layak dan pantas dijadikan destinasi pendidikan Islam dunia," ujarnya.
Pameran pendidikan Islam terbesar ini ada sekitar 200 stan yang menampilkan berbagai lembaga pendidikan Islam dari dalam dan luar negeri. Selain itu, ada juga acara Seminar Internasional Tahunan tentang Studi Islam (Annual International Conference on Islamic Studies, AICIS) sebagai wadah bagi para pengkaji Islam dan mempresentasikan hasil penelitian mereka.
Sejumlah pembicara dari dalam dan luar negeri bakal mengisi acara ini. Pembicara dari luar negeri yakni Prof Farid Alatas PhD (National University of Singapore), Prof Nico J Kaptein (Leiden University), Prof Lisolette Abid (Vienna University), Prof Livia Holden (Oxford University), Prof Saif Rashid al-Jabiri (University Canada Dubai), dan Dr Nargiza F Amiroza (Nagoya University, Jepang).
Sementara pembicara dari dalam negeri yaitu Prof Azyumardi Azra MA PhD (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta), Dr Idrus Alhamid MSi (STAIN Al- Fatah Jayapura), Prof Amin Abdullah MA PhD (UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta), Prof Dr Nasaruddin Umar MA (PTIQ Jakarta), dan KH Husen Muhammad (Fahmina Institute, Cirebon).
"Kami berharap forum ini mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan studi-studi keislaman dalam rangka mengembangkan peradaban bangsa," kata Lukman saat membuka acara.
Lukman menyampaikan ajang ini merupakan pertama kalinya digelar di Indonesia. IIEE yang menjadi ajang dan forum berhimpunnya seluruh pemangku kepentingan khususnya pengelola pendidikan Islam di Tanah Air ini patut disyukuri. "Ini pertama kalinya digelar dan saya memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan IIEE 2017. Semoga IIEE pada malam ini mendapat berkah dari Allah," ujarnya.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amir mengatakan IIEE menjadi momen bersejarah dalam perjalanan pendidikan Islam di Indonesia dan dunia. "Ada beberapa alasan mengapa penting digelar IIEE. Salah satunya masyarakat Islam dunia mendambakan adanya pendidikan Islam yang damai seperti yang terpatri di Indonesia. Pendidikan Islam Indonesia memang layak dan pantas dijadikan destinasi pendidikan Islam dunia," ujarnya.
(amm)
Explore More