Sejumlah Tokoh Bahas Pemikiran Martin Luther Tentang Reformasi Gereja

Sabtu, 04 November 2017 - 14:38 WIB
Sejumlah Tokoh Bahas...
Sejumlah Tokoh Bahas Pemikiran Martin Luther Tentang Reformasi Gereja
A A A
JAKARTA - Gagasan dan pemikiran Martin Luther tentang Reformasi Gereja yang berlangsung di Jerman sejak 500 tahun lalu atau lima abad yang lalu dibahas kembali oleh sejumlah tokoh Kristiani dan dipresentasikan dalam seminar 500 tahun menandai reformasi Gereja.

Seminar tersebut menghadirkan narasumber di antaranya penginjil, Dosen, penulis Buku, dan Pengkhotbah Pdt. Gilbert Lumoindong, peneliti sejarah Benni E. Matindas, mantan Ketua Umum PGI, Dewan Pengarah UKP-PIP Pdt. Andreas Anangguru Yewangoe, Dosen, Ketua Departemen Penterjemahan Alkitab di LAI, Anwar Tjen dan Pengkhotbah dan senior Apologetic, Joshua B. Tewuh.

(Baca juga: Gagasan 'Reformasi Gereja' Martin Luther Miliki Peranan Penting dalam Sejarah )

Benni dalam paparannya mengatakan, gagasan dan perjuangan Martin memiliki kontribusi besar dalam sejarah kristen. Sementara, Pendeta Gilbert menilai banyak pesan positif yang diperjuangkan Martin salah satunya agar tidak menjadikan agama untuk kepentingan Politik.

Andreas Yewangoe menyebut tahun 2017 adalah tahun penting bagi gerakan reformasi gereja, di mana 500 tahun lalu, Martin melakukan 95 dalil yang merupakan protes terhadap disebutnya praktek-praktek Gereja Katolik Roma di Pintu Gereja Wittenberg, Jerman.

"Gerakan reformasi ini sering dikaitkan dengan nama protestantisme," tutur Andreas di GBI Glow Fellowship Center, Thamrin Residence, Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (4/11/2017).

Adapun, Anwar Tjen dalam pengantarnya mengatakan, tahun 2017, gereja-gereja di seluruh dunia, khususnya gereja-gereja reformasi mengingatkan dan memperingati lahirnya gerakan reformasi yang dilakukan Martin dengan 95 dalilnya yang dikenalkan di Universitas Wittenberg, Jerman pada 31 Oktober 1517.

"Peristiwa akademis di sebuah universitas baru yang relatif kurang dikenal itu telah memicu gerakan pembaruan yang mengubah kehidupan gereja dan masyarakat Jerman," tandasnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8245 seconds (0.1#10.140)