Khofifah Ingatkan Generasi Muda Responsif Sikapi Perubahan

Selasa, 31 Oktober 2017 - 14:29 WIB
Khofifah Ingatkan Generasi...
Khofifah Ingatkan Generasi Muda Responsif Sikapi Perubahan
A A A
JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan Tokoh Teladan Inspiratif 2017. Penghargaan tersebut diberikan Institut Agama Islam (IAI) Al Khoziny, Surabaya. Khofifah dinilai telah bekerja keras dan berdedikasi kepada bangsa.

Piagam penghargaan diberikan langsung Rektor IAI Al Khoziny, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim dalam Rapat Terbuka Senat IAI Al Khoziny saat wisuda sarjana dan pascasarjana IAI Al-Khoziny, Senin 30 Oktober 2017.

"Penghargaan ini mendorong saya untuk semakin fokus dalam memberikan layanan dan sapaan kepada masyarakat," ungkap Khofifah.

Sebagai pejabat publik dan pembantu Presiden, Khofifah mengaku berupaya menjalankan tugas dengan maksimal. Tugasnya, termasuk menguatkan jejaring, mencari terobosan layanan termasuk inovasi teknologi bansos nontunai bersama Himbara.

Dia juga mempelajari sukses dari berbagai negara pelaksana program perlindungan sosial, menghadirkan nara sumber berkelas internasional.

Khofifah berharap layanan kepada masyarakat semakin baik, transparan dan akuntabel. "Saya mengajak tim internal Kementerian Sosial bekerja sangat keras dengan berbagai indikator ketepatan, yaitu tepat waktu, tepat sasaran, tepat administratif, tepat jumlah dan tepat kualitas," tutur Khofifah.

Dia juga mendorong memaksimalisasi jejaring seiring dengan pentingnya membangun public-private partnership. Khofifah juga mendorong peran serta pemerintah daerah dan kemiteraan serta kerja bersama semua pihak terutama generasi muda untuk bekerja keras, cerdas, ikhlas, tuntas dan cepat dalam berbagai bidang yang ditekuni.

"Ini kebutuhan mendesak untuk mendongkrak daya saing kita," ucapnya.

Berbicara di hadapan wisudawan dan wisudawati sarjana dan pascasarjana IAI Khoziny, Khofifah menegaskan saat ini zaman mengalami percepatan dengan perubahan luar biasa.

Menurut dia, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meliputi teknologi informasi, komunikasi, transportasi, transaksi keuangan dan perdagangan, hubungan sosial kemanusiaan, kekerabatan dan sebagainya membutuhkan antisipasi cepat, cerdas dan tepat.

Dia mengatakan, anak-anak muda yang baru diwisuda harus siap menghadapinya agar tidak tertinggal. "Ibaratnya orang berlari, tambah kecepatan saudara untuk merespons perubahan semula lari secara alami dengan kaki, dipercepat dengan sepatu roda, dan dipercepat lari secara teknologi informasi dan komunikasi terutana gawai. Segera beradaptasi dengan berbagai perubahan dan segera tentukan pilihan dan sikap saudara. Ada dua sikap yang bisa saudara pilih," tutur Khofifah.

Pertama, siap berkompetisi di dunia yang semakin tanpa batas (borderless), Lakukan sesuatu yang out of the box, maksimalkan seluruh ide kreatif dan penuh inovasi, berani memulai dan jangan ragu mencoba sesuatu yang baru.

Kedua, hidup apa adanya, merasa sudah cukup, tidak tergerak untuk merespons dan tidak tergerak untuk berkompetisi. Mungkin merasa telah berlari mengejar ketertinggalan namun kecepatannya kurang sehingga hasilnya kurang maksimal.

"Sekali lagi respons terhadap perubahan informasi dan teknologi ini penting segera dikaji, ditelaah dan segera mengambil keputusan. Kami pun di Kementerian Sosial melakukannya," tuturnya.

Salah satu upaya tersebut, kata Khofifah, lahirnya program bansos nontunai yang terus dikembangkan sistemnya bersama Himpunan bank negara dan generasi terbarunya melalui mesin EDC Offline untuk kemudahan penerima bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).

Mesin karya Bank Negara Indonesia (BNI) ini bisa menyatukan finger print atau sidik jari penerima bansos dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK), e-KTP, dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Khofifah mengatakan, transformasi bansos nontunai dari online menjadi offline untuk blankspot area ini menjadi bagian inovasi teknologi baru penyaluran bansoso yang dilakukan Kemensos bersama Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Tujuannya, meluaskan jangkauan layanan kepada penerima manfaat dengan kualitas pelayanan yang setara, aman dan terjaga.

Inovasi berikutnya adalah teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) melalui satelit milik Bank Rakyat Indonesia yang memungkinkan layanan perbankan menjangkau daerah sulit, pedalaman dan perbatasan antarnegara sehingga tidak ada alasan ada daerah yang tidak bisa dijangkau.

Khofifah menjelaskan, Kemensos juga terus berbenah meningkatkan ketepatan sasaran penerima bansos melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG).

SIKS-NG adalah inovasi pemadanan dan validasi data yang bertumpu basis data terpadu dengan sistem update dari bawah (bottom up process).
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0996 seconds (0.1#10.140)