Aplikasi Pornografi, Menkominfo: Ada Jutaan Situs Porno Segera Diblokir
A
A
A
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyebut masih ada jutaan situs porno yang layak diblokir. Saat ini saja, kata dia, pihaknya sudah memblokir lebih dari 800.000 situs yang sebagian besar adalah situs yang menampilkan pornografi.
Meski demikian, Rudi mengakui pemblokiran bukan cara yang efektif untuk menghentikan laju pertumbuhan situs-situs berkonten negatif. "Kita kalah cepat. Diblokir satu, muncul seribu. Kita berlomba terus," ujar Rudi saat menjadi keynote speaker dalam seminar bertajuk 'Bahaya Hoax Melalui Media Sosial Sebagai Ancaman Disintegrasi Bangsa' di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (17/10/2017).
Rudi menjelaskan, selama ini pihaknya hanya mengandalkan laporan masyarakat serta permintaan penegak hukum untuk memblokir aplikasi yang berbau pornografi dan ujaran kebencian.
Oleh karena itu ke depan, pihaknya akan membangun sistem proaktif memblokir situs berkonten negatif. "Kalau perlu kita blok, kita blok. Oleh sebab itu, perlu kerja sama Kominfo dengan masyarakat dan lembaga maupun siapapun sampai level apa membahayakannya," ungkapnya.
Rudi menganggap, ada hal yang jauh lebih penting daripada pemblokiran, yakni pencegahan. Misalnya melakukan pendekatan kepada masyarakat, kelompok agama dan tokoh-tokohnya. "Kami menilai yang paling efektif adalah pendekatan keagamaan," terangnya.
Meski demikian, Rudi mengakui pemblokiran bukan cara yang efektif untuk menghentikan laju pertumbuhan situs-situs berkonten negatif. "Kita kalah cepat. Diblokir satu, muncul seribu. Kita berlomba terus," ujar Rudi saat menjadi keynote speaker dalam seminar bertajuk 'Bahaya Hoax Melalui Media Sosial Sebagai Ancaman Disintegrasi Bangsa' di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (17/10/2017).
Rudi menjelaskan, selama ini pihaknya hanya mengandalkan laporan masyarakat serta permintaan penegak hukum untuk memblokir aplikasi yang berbau pornografi dan ujaran kebencian.
Oleh karena itu ke depan, pihaknya akan membangun sistem proaktif memblokir situs berkonten negatif. "Kalau perlu kita blok, kita blok. Oleh sebab itu, perlu kerja sama Kominfo dengan masyarakat dan lembaga maupun siapapun sampai level apa membahayakannya," ungkapnya.
Rudi menganggap, ada hal yang jauh lebih penting daripada pemblokiran, yakni pencegahan. Misalnya melakukan pendekatan kepada masyarakat, kelompok agama dan tokoh-tokohnya. "Kami menilai yang paling efektif adalah pendekatan keagamaan," terangnya.
(pur)