Senpi dan 21 Pistol Milik BNN Terekam X-Ray Bandara Bengkulu
A
A
A
BENGKULU - Lima pucuk senjata api laras panjang buatan rusia jenis Saiga-12CEXP-01, kaliber 18,3 MM ditemukan Petugas Bandara Fatmawati-Soekarno Bengkulu.
Tak hanya itu, petugas juga menemukan 21 pistol softgun jenis CZ P-07, kaliber 22 MM. Kemudian, 42 buah sarung pistol 21 buah rompi anti peluru.
Penemuan tersebut setelah adanya hasil scan dari mesin pemeriksaan 'X-ray' oleh petugas Bandara Fatmawati-Soekarno Bengkulu, terhadap 10 dari 2 koli barang yang dikirim via salah satu maskapai pada Rabu 4 Oktober 2017.
Data terhimpun, 10 koli barang yang dipaket tersebut masuk ke terminal cargo Bandara Fatmawati dengan menggunakan jasa salah satu maskapai penerbangan.
Dimana paket tersebut dikirim oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Penemuan tersebut berdasarkan hasil scan mesin pemeriksaan X-ray Bandara Fatmawati. Saat ini, barang terlarang tersebut sudah diamankan aparat Korem 041 Garuda Emas (Gamas) Bengkulu.
Dikonfirmasi, Kasi Kesten Keselamatan Penerbangan Bandara Fatmawati-Soekarno Bengkulu, Wijayanti enggan berkomentar banyak soal penemuan diduga senpi tersebut.
''Silakan tanya sama Danrem," singkat Wijayanti, saat dihubungi via telepon.
Dihubungi terpisah, Kapenrem 041/Gamas Bengkulu, Mayor Inf David Suardi mengaku, belum mengetahui atas penemuan tersebut. ''Saya belum tahu. Saya lagi di sport center," kata David.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala Bidang (Kabid) Berantas BNN Provinsi Bengkulu, AKBP Marlian Ansori mengatakan, senpi yang terekam X-Ray Bandara Fatmawati, milik BNN. Selain itu, kata Marlian, pengiriman itu dikirim secara resmi dengan didukung dokumen resmi.
"Surat dokumennya lengkap. Itu surat pengiriman secara resmi untuk BNN Bengkulu," kata Marlian.
Marlian menjelaskan, pengiriman senjata itu sesuai dengan kebutuhan personil di BNN Provinsi Bengkulu.
"Itu untuk pendukung tugas kita dalam rangka perang terhadap narkoba. Sebab selama ini kita belum dilengkapi senjata," pungkas Marlian.
Tak hanya itu, petugas juga menemukan 21 pistol softgun jenis CZ P-07, kaliber 22 MM. Kemudian, 42 buah sarung pistol 21 buah rompi anti peluru.
Penemuan tersebut setelah adanya hasil scan dari mesin pemeriksaan 'X-ray' oleh petugas Bandara Fatmawati-Soekarno Bengkulu, terhadap 10 dari 2 koli barang yang dikirim via salah satu maskapai pada Rabu 4 Oktober 2017.
Data terhimpun, 10 koli barang yang dipaket tersebut masuk ke terminal cargo Bandara Fatmawati dengan menggunakan jasa salah satu maskapai penerbangan.
Dimana paket tersebut dikirim oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Penemuan tersebut berdasarkan hasil scan mesin pemeriksaan X-ray Bandara Fatmawati. Saat ini, barang terlarang tersebut sudah diamankan aparat Korem 041 Garuda Emas (Gamas) Bengkulu.
Dikonfirmasi, Kasi Kesten Keselamatan Penerbangan Bandara Fatmawati-Soekarno Bengkulu, Wijayanti enggan berkomentar banyak soal penemuan diduga senpi tersebut.
''Silakan tanya sama Danrem," singkat Wijayanti, saat dihubungi via telepon.
Dihubungi terpisah, Kapenrem 041/Gamas Bengkulu, Mayor Inf David Suardi mengaku, belum mengetahui atas penemuan tersebut. ''Saya belum tahu. Saya lagi di sport center," kata David.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala Bidang (Kabid) Berantas BNN Provinsi Bengkulu, AKBP Marlian Ansori mengatakan, senpi yang terekam X-Ray Bandara Fatmawati, milik BNN. Selain itu, kata Marlian, pengiriman itu dikirim secara resmi dengan didukung dokumen resmi.
"Surat dokumennya lengkap. Itu surat pengiriman secara resmi untuk BNN Bengkulu," kata Marlian.
Marlian menjelaskan, pengiriman senjata itu sesuai dengan kebutuhan personil di BNN Provinsi Bengkulu.
"Itu untuk pendukung tugas kita dalam rangka perang terhadap narkoba. Sebab selama ini kita belum dilengkapi senjata," pungkas Marlian.
(mhd)