Pecat Yorrys Raweyai, Golkar Dinilai sedang Terserang Penyakit

Selasa, 03 Oktober 2017 - 19:43 WIB
Pecat Yorrys Raweyai,...
Pecat Yorrys Raweyai, Golkar Dinilai sedang Terserang Penyakit
A A A
JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dinilai sedang terserang penyakit autis stadium tinggi. Indikasinya, karena memecat Yorrys Raweyai dari jabatan Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar tanpa melalui mekanisme yang diatur partai itu.

Koordinator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mengaku ingin mengecek kabar pemecatan Yorrys Raweyai itu. "Karena berdasarkan pengalaman pemecatan saya, hal sepenting itu bisa dilakukan tanpa ada rapat, tanpa ada mekanisme yang dijalankan, tanpa ada ba bi bu, langsung diberhentikan, dipecat, melalui opini media massa," ujar Doli dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Selasa (3/10/2017).

Kata dia, mekanisme yang dijalankan Partai Golkar dalam memecatnya persis seperti obrolan di warung kopi pinggir jalan. Dia melanjutkan, kalaupun pemberhentian itu benar, maka sembilan jenis sakit parah yang diderita pribadi Setya Novanto sudah tertular kepada kepemimpinan DPP sekarang ini.

"DPP Golkar sedang terserang penyakit autis stadium tinggi," tuturnya.

Doli menilai, DPP Partai Golkar saat ini sedang asyik dengan dirinya sendiri, merasa dunia milik sendiri, merasa hebat sendiri, ketawa dan senyum sendiri, jungkir balik sendiri, bahkan menyakiti dirinya pun, dengan menyakiti hati kader dan pengurusnya, serta merasa tidak ada apa-apa.

"Padahal semua orang di luar dirinya menganggap dan menilai apa yang dibuatnya aneh, kasihan, sakit, ada kelainan, dan menakutkan," katanya.

Yang lebih parah lagi, lanjut dia, semua yang mau membantu menyelamatkan DPP Partai Golkar pun tak dipercaya, malah diancam dan dipecat pula. "Lembaga survei dibilang pesanan, kader yang kritis dibilang punya kepentingan, lama-lama publik pun bisa disalahkan karena bilang Golkar sedang sakit," tegasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0598 seconds (0.1#10.140)