Hari Kesaktian Pancasila Momentum Membangun Jiwa Bangsa
A
A
A
JAKARTA - Pancasila merupakan titik di mana segala kemajemukan Indonesia itu bersatu. Pancasila sebagai titik temu dan titik pijak di mana kebijakan negara, hukum, kebijakan nasional harus berlandaskan Pancasila.
Pancasila juga sebagai titik tuju pemberi orientasi kemana bangsa ini diarahkan. Atas dasar itu, bila nilai-nilai Pancasila itu tidak dibudayakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka negara majemuk seperti Indonesia dengan keanekaragamanan agama, ras, suku, partai, lapisan sosial, sampai kapan pun akan sulit mencari titik temu atau kesepahaman bagaimana ini negara ini kedepan.
"Melalui momentum Hari Kesaktian Pancasila, mari kita rawat dan kita amalkan Pancasila agar bangsa ini terus tumbuh baik dan kokoh," ujar Kepala Unit Kerja Presiden (UKP) Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latif di Jakarta, Senin, (2/10/2017).
Dia menuturkan, selama ini, negara hanya memikirkan pembangunan fisik, sehingga pembangunan jiwa bangsa ini agak dilalaikan. Hal itulah, kata dia yang kini banyak menimbulkan krisis kebangsaan.
Menurutnya, membangun fisik seperti gedung, jembatan, dan lain-lain itu penting, tapi membangun jiwa bangsa juga tidak kalah penting. (Baca: Rachmawati: Hari Lahir Pancasila Seharusnya Ditetapkan di Era Megawati)
"Kita tidak perlu mencari ideologi lain. Marilah kita jalankan saja Pancasila secara sungguh-sungguh dan konsisten," ucapnya.
Pancasila juga sebagai titik tuju pemberi orientasi kemana bangsa ini diarahkan. Atas dasar itu, bila nilai-nilai Pancasila itu tidak dibudayakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka negara majemuk seperti Indonesia dengan keanekaragamanan agama, ras, suku, partai, lapisan sosial, sampai kapan pun akan sulit mencari titik temu atau kesepahaman bagaimana ini negara ini kedepan.
"Melalui momentum Hari Kesaktian Pancasila, mari kita rawat dan kita amalkan Pancasila agar bangsa ini terus tumbuh baik dan kokoh," ujar Kepala Unit Kerja Presiden (UKP) Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latif di Jakarta, Senin, (2/10/2017).
Dia menuturkan, selama ini, negara hanya memikirkan pembangunan fisik, sehingga pembangunan jiwa bangsa ini agak dilalaikan. Hal itulah, kata dia yang kini banyak menimbulkan krisis kebangsaan.
Menurutnya, membangun fisik seperti gedung, jembatan, dan lain-lain itu penting, tapi membangun jiwa bangsa juga tidak kalah penting. (Baca: Rachmawati: Hari Lahir Pancasila Seharusnya Ditetapkan di Era Megawati)
"Kita tidak perlu mencari ideologi lain. Marilah kita jalankan saja Pancasila secara sungguh-sungguh dan konsisten," ucapnya.
(kur)