Membangun Nasionalisme Lewat Konten Positif di Media Sosial

Kamis, 28 September 2017 - 05:09 WIB
Membangun Nasionalisme Lewat Konten Positif di Media Sosial
Membangun Nasionalisme Lewat Konten Positif di Media Sosial
A A A
BANJARMASIN - Dengan perilaku bijak di media sosial, mahasiswa bakal mampu berkontribusi besar dalam memutus derasnya peredaran berita-berita hoax, fitnah, atau ujaran kebencian (hate speech). Sehingga mahasiswa bisa menjadi agent of change dalam membangun nasionalisme generasi muda.

Kasubdit Penyediaan Informasi, Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi Nursodik Gunarjo mengungkapkan, generasi muda merupakan ujung tombak penangkal bertebarannya konten-konten negatif di era digital saat ini. “Kita harus segera bergerak untuk mengisi ruang publik dengan konten-konten positif,” ujar Nursodik Gunarjo saat membuka Gen Posting (Generasi Positive Thinking) di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (27/9/2017).

Dia menekankan, mahasiswa dapat berperan besar dalam membangun nasionalisme lewat media sosial. “Mari kita jaga NKRI dengan sampai rusak karena postingan yang negatif,” imbuhnya.

Sebagai pengguna internet, saat ini masyarakat harus berhati-hati terutama dalam menyikapi era digital. Tanpa filterisasi, orang akan larut bahkan menjadi penyebar konten negatif. Padahal konten-konten buruk itu bisa merusak kehidupan. “Saya harap acara ini menjadi gerakan literasi dan berpikir positif yang berkesinambungan,” kata Nursodik.

Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Penyediaan Informasi Selamatta Sembiring mengungkapkan kekhawatirannya bila mahasiswa larut dalam penyebaran konten negatif di media sosial. “Jangan berkontribusi ikut dalam huru-hara di medsos (media sosial). Lebih baik kreatif dalam menyebarkan hal positif,” ucap Selamatta.

Dia menjelaskan hal positif itu berupa menyebarkan konten yang mendidik, enlighten, empowerment, dan membangun karakter nasional. “Maksimalkan hal-hal itu. Jangan buang-buang waktu dengan pornografi, hoax, hate speech, terorisme, radikalisme, dan juga bermain games secara berlebihan,” papar Selamatta.

Gen Posting menjadi gerakan kampanye penyiaran konten-konten positif yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Majalah Sindo Weekly dan London School of Public Relations (LSPR).

Di Universitas Lambung Mangkurat, Gen Posting menyuguhkan workshop Photography and Creative Writing yang dibawakan oleh Redaktur Pelaksana KORAN SINDO Hanna F Fauzie serta praktisi fotografi James Yohan. Acara dipandu Ambassador Gen Posting dan Sosial Media Influencer Jessica Wongso.

Hanna menuturkan, tulisan kreatif atau creative writing akan sangat disukai bila tulisan tersebut bisa memberi informasi, mengedukasi, serta menghibur. “Tujuan semua tulisan sama yakni, to inform, to educate dan to entertain. Alangkah baiknya, jika seluruh memiliki muatan positif. Untuk itu, sebelum memposting atau mengirimkan tulisan, cek dahulu apakah tulisan kita sudah memiliki unsur-unsur positif tersebut,” imbuhnya.

Dia menambahkan, dengan menguasai creative writing, generasi milenial bisa menuangkan ide dalam bentuk tulisan di berbagai platform, termasuk media sosial. Dalam menyaring informasi untuk kebutuhan tulisan, Hanna menyebutkan, jangan sampai terjebak dan turut menyebarkan berita hoax, ajaran kebencian dan bahkan mem-bully.

“Mari kita isi ruang publik di dunia maya dengan konten positif. Mari secara kreatif kita produksi informasi yang mencerahkan, mendidik dan meningkatkan rasa cinta Tanah Air, karena pemerintah butuh bantuan kita, para generai muda,” imbuhnya.

Sedangkan, James Yohan menambahkan, fotografi melalui karya-karya positif dan indah tentu bisa turut andil dalam memerangi hal-hal negatif yang berada di dunia maya. “Fotografi adalah skill yang mudah dikuasai. Kuncinya adalah latihan dan latihan. Jangan pernah cepat puas. Banyak trik yang bisa kita pelajari sehingga menghasilkan karya yang indah,” papar Producer dan Managing Director Studio47 tersebut.

James menekankan, hasil foto tidak ada kaitannya dengan brand gadget ataupun perangkat foto. “Hal yang paling utama adalah diri kita, baru setelah itu perlengkapan foto. Lengkapi diri kita dengan skill fotografi, seperti teknik pengambilan foto, angle dan juga editing. jangan terlalu over dalam mengedit foto,” paparnya.

Lalu, sebagai social media influencer Jessica berbagi pengalaman kesuksesannya memanfaatkan media sosial dengan konten-konten kreatif. “Saya rasakan sekali manfaatnya. Bisa menjadi penghasilan dan ini berkat konten positif yang saya share di akun media sosial saya,” ungkap Jessica.

Sementara itu, Head of Marcomm Sindo Weekly Adityo mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mengatasi tren perilaku negatif di media sosial. “Workshop ini kami gelar untuk membantu pemerintah menyosialisasikan konten positif dalam bermedia sosial. Di sini kita sharing bagaimana mengambil foto dan menulis konten yang baik di media sosial,” kata Adityo.

Rektor IV Universitas Lambung Mangkurat Yudi Firmanul Arifin sangat mengapresiasi workshop Photography and Creative Writing dapat mendorong mahasiswa untuk lebih memanfaatkan media sosial secara baik. “Kami teman-teman mahasiswa menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan atau fotografi dengan positif,” jelas Yudi.

Selain workshop juga digelar coaching Photography dan Creative Writing di Aula 1 Gedung Rektorat. Salah satu peserta coaching, Annisa, menunjukkan antusiasmenya. “Event ini membuka wawasan saya. Bahwa banyak hal yang bisa dilakukan dengan menciptakan konten kreatif. Saya termotivasi untuk menggunakan medsos agar lebih bermanfaat bagi diri sendiri ataupun lingkungan saya,” ujar Annisa.

Setelah Banjarmasin, Gen Posting akan digelar di Makassar, Sulawesi Selatan dan juga Jayapura, Papua, Oktober mendatang.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 4.6994 seconds (0.1#10.140)