PPP-Partai Islam Malaysia Bahas soal Demokrasi

Senin, 25 September 2017 - 21:38 WIB
PPP-Partai Islam Malaysia Bahas soal Demokrasi
PPP-Partai Islam Malaysia Bahas soal Demokrasi
A A A
JAKARTA - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di DPR menerima kunjungan ahli-ahli Dewan Negeri Selangor Partai Islam Malaysia (PAS). Selama sekitar dua jam, mereka ‎saling tukar pendapat mengenai perkembangan demokrasi di masing-masing negara.

Ketua Fraksi PPP di DPR Reni Marlinawati mengatakan, bahwa kunjungan PAS ini bukan hanya sebatas silaturahmi, namun ada kepentingan besar di tingkat bilateral dan regional yang dapat dikerjasamakan, terutama antara PPP dengan PAS seperti kakak dan adik.

Menurut dia, PPP dan PAS sama-sama berasaskan Islam dan memperjuangkan kepentingan umat muslim dari sisi yuridis konstitusional. Lebih lanjut dia mengatakan,‎ ada dua keunikan yang dimiliki PPP yaitu komitmen partai terhadap nilai-nilai Islam yang tidak pernah berubah dan perjuangan untuk keterwakilan perempuan dalam perpolitikan nasional.

"Di DPR RI periode 2014-2019 ini jumlah anggota DPR perempuan dari PPP meningkat 100 persen karena periode lalu hanya lima orang namun sekarang 10 orang," ujar Reni Marlinawati dalam pertemuan itu, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/9/2017).

Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan bahwa perjuangan PPP memasukan nilai-nilai Islam dalam produk konstitusi di Indonesia dilakukan dengan cara-cara yang elegan. Beberapa contohnya, kata dia, dengan mengusulkan rancangan Undang-undang Pendidikan Madrasah, Pondok Pesantren dan Pelarangan Minuman Beralkohol.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAS Dato Iskandar A Samad mengatakan, bahwa ‎pihaknya ingin mengetahui bagaimana PPP yang berasaskan Islam bisa bersaing dengan partai politik lain yang tidak berasaskan Islam. "‎Bagaimana pengalaman PPP dalam perpolitikan Indonesia tidak ikut haluan politik partai lain," katanya dalam kesempatan sama.

Adapun tujuan mereka menemui PPP karena PAS menganggap memiliki kesamaan dengan partai berlambang kakbah tersebut, yakni memiliki pengalaman lebih dalam menghadapi dinamika politik, selain sama-sama berasaskan Islam.‎
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2664 seconds (0.1#10.140)