Keberadaan KSB untuk Minimalisir Jumlah Korban Bencana
A
A
A
JAKARTA - Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan community based penanggulangan bencana binaan Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Dinas Sosial di seluruh Indonesia. Keberadaan KSB sangat dibutuhkan sebagai upaya untuk meminimalisir jumlah korban jika terjadi bencana.
Atas dasar itu Menteri Sosial (Mensos) Khoifah Indar Parawansa mengatakan butuh kerja sama antara pemerintah masyarakat dalam membentuk KSB tersebut. Pesan ini juga disampaikan Khofifah ketika membuka jambore KSB di Kompleks Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD), Pundong Bantul.
"Kalau kita tidak membangun kemitraan strategis dengan masyarakat, any time kemungkinan muncul sewaktu ada bencana pasti terjadi kegagapan," ujar Khofifah, Jakarta, Senin (25/9/2017).
Dia menuturkan, keberadaan KSB bisa berbasis desa, antar desa, mapun sub desa. Menurutnya para anggota KSB ini dilatih untuk melakukan tindakan setelah terjadi bencana.
"Yang terpenting adalah bagaimana membangun harmony with disaster, sehingga kami harapkan anggota KSB ini bisa membangun kesiap siagaan di kampung masing-masing," ucapnya.
Sementara terkait bencana Gunung Agung, dirinya memastikan kecukupan cadangan beras untuk para pengungsi. Dia menerangkan, Taruna Siaga Bencana di Provinsi Bali telah bergerak sejak hari pertama dalam penanganan pengungsi. (Baca: Peduli Rohingya, Ponpes Al Mutazam Salurkan Bantuan melalui PKPU)
"Sebanyak 334 anggota Tagana telah dikerahkan untuk membantu evakuasi pengungsi, mendirikan dapur umum dan tenda," katanya.
Atas dasar itu Menteri Sosial (Mensos) Khoifah Indar Parawansa mengatakan butuh kerja sama antara pemerintah masyarakat dalam membentuk KSB tersebut. Pesan ini juga disampaikan Khofifah ketika membuka jambore KSB di Kompleks Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD), Pundong Bantul.
"Kalau kita tidak membangun kemitraan strategis dengan masyarakat, any time kemungkinan muncul sewaktu ada bencana pasti terjadi kegagapan," ujar Khofifah, Jakarta, Senin (25/9/2017).
Dia menuturkan, keberadaan KSB bisa berbasis desa, antar desa, mapun sub desa. Menurutnya para anggota KSB ini dilatih untuk melakukan tindakan setelah terjadi bencana.
"Yang terpenting adalah bagaimana membangun harmony with disaster, sehingga kami harapkan anggota KSB ini bisa membangun kesiap siagaan di kampung masing-masing," ucapnya.
Sementara terkait bencana Gunung Agung, dirinya memastikan kecukupan cadangan beras untuk para pengungsi. Dia menerangkan, Taruna Siaga Bencana di Provinsi Bali telah bergerak sejak hari pertama dalam penanganan pengungsi. (Baca: Peduli Rohingya, Ponpes Al Mutazam Salurkan Bantuan melalui PKPU)
"Sebanyak 334 anggota Tagana telah dikerahkan untuk membantu evakuasi pengungsi, mendirikan dapur umum dan tenda," katanya.
(kur)