Pembuatan Film G30S PKI Reborn Dinilai Butuh Pendalaman Literasi
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan agar dibuat Film sejarah pengkhianatan G30 S PKI versi baru. Film baru itu diharapkan bisa menjadi pelajaran sejarah sekaligus bisa diterima kalangan generasi milenial.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai, pembuatan film sejarah versi Reborn itu membutuhkan dukungan dari para insan sineas, sejarawan dan sejumlah pihak yang memahami konteks fakta sejarah yang terjadi.
"Namun harus hati hati jangan sampai blunder dan memancing polemik baru dan mempertajam gesekan karena dalam tingkat literasi yang dangkal," kata Pangi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (21/9/2017).
Pangi berharap, siapa pun nantinya yang menggarap film tersebut harus melakukan pendalaman literasi agar tak muncul adagium bahwa sejarah milik dan tergantung rezim tertentu.
Ia menilai, ide pembuatan film sejarah baru yang dilontarkan Presiden mengandung resiko politik yang maha berat.
"Nanti siapa yang jamin film narasinya tidak tunggal, membolak balik fakta sejarah, misalnya kesadisan PKI yang sudah membunuh jenderal tiba-tiba hilang," tandasnya.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai, pembuatan film sejarah versi Reborn itu membutuhkan dukungan dari para insan sineas, sejarawan dan sejumlah pihak yang memahami konteks fakta sejarah yang terjadi.
"Namun harus hati hati jangan sampai blunder dan memancing polemik baru dan mempertajam gesekan karena dalam tingkat literasi yang dangkal," kata Pangi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (21/9/2017).
Pangi berharap, siapa pun nantinya yang menggarap film tersebut harus melakukan pendalaman literasi agar tak muncul adagium bahwa sejarah milik dan tergantung rezim tertentu.
Ia menilai, ide pembuatan film sejarah baru yang dilontarkan Presiden mengandung resiko politik yang maha berat.
"Nanti siapa yang jamin film narasinya tidak tunggal, membolak balik fakta sejarah, misalnya kesadisan PKI yang sudah membunuh jenderal tiba-tiba hilang," tandasnya.
(ysw)