Fadli Zon: Pembubaran Kodim dan Korem Bahayakan Keutuhan Negara
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menolak wacana pembubaran Kodim dan Korem. Wacana tersebut dinilai Fadli tidak produktif bagi kondisi negara saat ini.
Pernyataan Fadli menanggapi wacana pembubaran Kodim dan Koramil yang pernah disampaikan oleh Gubernur Lemhanas Letjen Agus Widjoyo.
“Dilihat dari sisi manapun, munculnya wacana tersebut sangat tak produktif bagi kondisi negara kita saat ini,” kata Fadli dalam keterangan tertulis kepada SINDOnews, Selasa (19/9/2017).
Pertama, kata dia, wacana pembubaran Kodim dan Korem tidak relevan, bahkan kontradiktif di tengah menguatnya agenda pemerintah dalam mengatasi ideologi radikal.
Dengan agenda pemerintah saat ini, sambung dia, seharusnya peran satuan teritorial seperti Kodim dan Korem sebagai instrumen pertahanan harus diperkuat.
"Bukan justru diperlemah apalagi dibubarkan. Wacana tersebut sangat tidak produktif,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Kedua, lanjut Fadli, Kodim dan Korem serta satuan tugas wilayah memiliki peran strategis dalam melakukan pembinaan teritorial di daerah.
Tidak hanya secara historis, lanjut dia, saat ini peran Kodim dan Korem masih berjalan efektif. Dari berbagai insiden bersenjata di banyak daerah, terlihat peran Kodim dan Korem efektif dalam deteksi dini gerakan bersenjata yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut dia, struktur pemerintah daerah tidak bisa menggantikan peran Kodim dan Korem untuk mengatasi dinamika seperti itu.
“Wacana pembubaran Kodim dan Korem, jika diterapkan hanya akan mempermudah bagi kelompok pengganggu NKRI, untuk menyusup ke desa-desa. Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi pertahanan dan keutuhan NKRI,” katanya.
Fadli menilai wacana pembubaran Kodim dan Korem kerap muncul setiap menjelang momen 30 September. "Seperti ada reproduksi wacana," ucapnya.
Padahal, kata Fadli, Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan pada tahun 2016 secara tegas menyampaikan tidak akan membubarkan Kodim, Korem, dan satuan tugas wilayah di daerah.
Pernyataan Fadli menanggapi wacana pembubaran Kodim dan Koramil yang pernah disampaikan oleh Gubernur Lemhanas Letjen Agus Widjoyo.
“Dilihat dari sisi manapun, munculnya wacana tersebut sangat tak produktif bagi kondisi negara kita saat ini,” kata Fadli dalam keterangan tertulis kepada SINDOnews, Selasa (19/9/2017).
Pertama, kata dia, wacana pembubaran Kodim dan Korem tidak relevan, bahkan kontradiktif di tengah menguatnya agenda pemerintah dalam mengatasi ideologi radikal.
Dengan agenda pemerintah saat ini, sambung dia, seharusnya peran satuan teritorial seperti Kodim dan Korem sebagai instrumen pertahanan harus diperkuat.
"Bukan justru diperlemah apalagi dibubarkan. Wacana tersebut sangat tidak produktif,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Kedua, lanjut Fadli, Kodim dan Korem serta satuan tugas wilayah memiliki peran strategis dalam melakukan pembinaan teritorial di daerah.
Tidak hanya secara historis, lanjut dia, saat ini peran Kodim dan Korem masih berjalan efektif. Dari berbagai insiden bersenjata di banyak daerah, terlihat peran Kodim dan Korem efektif dalam deteksi dini gerakan bersenjata yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut dia, struktur pemerintah daerah tidak bisa menggantikan peran Kodim dan Korem untuk mengatasi dinamika seperti itu.
“Wacana pembubaran Kodim dan Korem, jika diterapkan hanya akan mempermudah bagi kelompok pengganggu NKRI, untuk menyusup ke desa-desa. Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi pertahanan dan keutuhan NKRI,” katanya.
Fadli menilai wacana pembubaran Kodim dan Korem kerap muncul setiap menjelang momen 30 September. "Seperti ada reproduksi wacana," ucapnya.
Padahal, kata Fadli, Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan pada tahun 2016 secara tegas menyampaikan tidak akan membubarkan Kodim, Korem, dan satuan tugas wilayah di daerah.
(dam)