Perindo: Kasus Bayi Debora Tak Boleh Terulang di Negeri Ini
A
A
A
JAKARTA - Kasus bayi Debora tak boleh lagi terulang di negeri ini. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan DPP Partai Perindo Ratih Gunaevy.
Menurut Ratih, kasusnya yang viral menimpa bayi mungil berusia empat bulan bernama lengkap Tiara Debora Simanjorang sangat memprihatinkan.
"Sedih, dan seharusnya tidak terjadi. Karena kita tahu, bayi Debora sudah lahir prematur, dan jelas sudah ada kelainan. Seharusnya cepat tanggap, ini nyawa yang harus diselamatkan," Kata Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan DPP Partai Perindo Ratih Gunaevy di Jakarta, Selasa 12 September 2017.
Ratih Gunaevy paham betul jika fenomena tersebut benar-benar harus diperhatikan. Disisi lain masalah biaya, seharusnya rumah sakit bisa kooperatif dengan memberikan pelayanan sebaik mungkin. Sehingga nyawa sang bayi dapat terselamatkan, dibanding harus mendahulukan masalah biaya.
"Kita tahu orang tua bayi Debora adalah keluarga yang tidak mampu, tetapi bisa kita mencari alternatif atau jalan keluar untuk membantu orang tua bayi, sehingga bayi tersebut dapat terselamatkan," tegas Ratih.
Ratih meminta pemerintah, kementerian kesehatan dan juga berbagai pihak untuk segera melakukan tindakan tegas terkait kasus ini.
"Ini berkaitan dengan nyawa, yang wajib kita selamatkan. Musti ada peraturan yang kuat tentang hal ini. Saya sepaham dengan statement Mendagri untuk memberi penyuluhan kepada pihak RS, supaya mereka tidak menolak untuk menolong pasien yang gawat," tambah Ratih.
Ratih meminta pemerintah melakukan langkah-langkah layanan kesehatan ramah anak, pembinaan secara berkala, kontrol layanan yang kontinyu, dan pemastian semua rumah sakit melaksanakan undang-undang.
Menurut Ratih, kasusnya yang viral menimpa bayi mungil berusia empat bulan bernama lengkap Tiara Debora Simanjorang sangat memprihatinkan.
"Sedih, dan seharusnya tidak terjadi. Karena kita tahu, bayi Debora sudah lahir prematur, dan jelas sudah ada kelainan. Seharusnya cepat tanggap, ini nyawa yang harus diselamatkan," Kata Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan DPP Partai Perindo Ratih Gunaevy di Jakarta, Selasa 12 September 2017.
Ratih Gunaevy paham betul jika fenomena tersebut benar-benar harus diperhatikan. Disisi lain masalah biaya, seharusnya rumah sakit bisa kooperatif dengan memberikan pelayanan sebaik mungkin. Sehingga nyawa sang bayi dapat terselamatkan, dibanding harus mendahulukan masalah biaya.
"Kita tahu orang tua bayi Debora adalah keluarga yang tidak mampu, tetapi bisa kita mencari alternatif atau jalan keluar untuk membantu orang tua bayi, sehingga bayi tersebut dapat terselamatkan," tegas Ratih.
Ratih meminta pemerintah, kementerian kesehatan dan juga berbagai pihak untuk segera melakukan tindakan tegas terkait kasus ini.
"Ini berkaitan dengan nyawa, yang wajib kita selamatkan. Musti ada peraturan yang kuat tentang hal ini. Saya sepaham dengan statement Mendagri untuk memberi penyuluhan kepada pihak RS, supaya mereka tidak menolak untuk menolong pasien yang gawat," tambah Ratih.
Ratih meminta pemerintah melakukan langkah-langkah layanan kesehatan ramah anak, pembinaan secara berkala, kontrol layanan yang kontinyu, dan pemastian semua rumah sakit melaksanakan undang-undang.
(mhd)