Jokowi Ingatkan Sertifikat Tanah jangan Dijaminkan untuk Beli Mobil
A
A
A
CIMAHI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan sebanyak lebih dari 7.000 sertifikat tanah dan 2.000 Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dalam kunjungan kerja ke Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (11/9/2017).
Penyerahan itu dilakukan di Lapang Brigif 15/Kujang dan Lapang Rajawali, Kota Cimahi. Jokowi meminta masyarakat untuk waspada saat akan mengagunkan sertifikatnya ke bank. Jangan sampai rencana untuk mendapatkan uang justru menjadi bumerang saat tidak mampu membayar cicilan.
"Kalau mau menjaminkan sertfikat ke bank hati-hati. Dihitung dulu, nanti bayar cicilannya sanggup atau tidak," ucap Jokowi.
Dia mengaku, banyak mendapat informasi Menteri Agraria dan Tata Ruang di Provinsi Jawa Barat banyak (sertifikat) digunakan untuk jaminan ke bank. Pada tahun 2016 saja, nilainya mencapai Rp180 triliun.
"Itu jumlah yang sangat besar, awas hati-hati. Jangan sampai pinjam ke bank Rp200 juta yang Rp100 juta dipakai beli mobil. Kalau tidak bisa bayar, nanti sertifikat di bank bisa hangus," ucapnya.
Dia mengingatkan agar budaya konsumtif dihilangkan. Jangan sampai masyarakat membeli produk-produk yang bukan menjadi kebutuhan pokok. Sebaiknya, kata dia, uang pinjaman dari bank digunakan untuk modal usaha atau investasi yang bisa menghasilkan keuntungan.
Jokowi menyebutkan, tahun ini pemerintah menargetkan sertifikat bisa dibagikan kepada 5 juta masyarakat dan tahun 2018 sebesar 7 juta serta tahun selanjutnya 9 juta. Dia mengharapkan dengan adanya sertifikat maka masyarakat bisa terhindar dari sengketa lahan.
Pada pemberian sertifikat kali ini dari Bandung Raya yang paling banyak. Di Kota Cimahi 2.425 bidang, Kabupaten Bandung 2.100 penerima sertifikat, Bandung Barat 1.500 penerima sertifikat.
Sementara itu Kabupaten Sumedang 650 sertifikat dan kota Bandung 500 penerima sertifikat. Diharapkan Kota Bandung dan Cimahi pada tahun depan sudah 100% seluruh tanah bersertifikat.
Penyerahan itu dilakukan di Lapang Brigif 15/Kujang dan Lapang Rajawali, Kota Cimahi. Jokowi meminta masyarakat untuk waspada saat akan mengagunkan sertifikatnya ke bank. Jangan sampai rencana untuk mendapatkan uang justru menjadi bumerang saat tidak mampu membayar cicilan.
"Kalau mau menjaminkan sertfikat ke bank hati-hati. Dihitung dulu, nanti bayar cicilannya sanggup atau tidak," ucap Jokowi.
Dia mengaku, banyak mendapat informasi Menteri Agraria dan Tata Ruang di Provinsi Jawa Barat banyak (sertifikat) digunakan untuk jaminan ke bank. Pada tahun 2016 saja, nilainya mencapai Rp180 triliun.
"Itu jumlah yang sangat besar, awas hati-hati. Jangan sampai pinjam ke bank Rp200 juta yang Rp100 juta dipakai beli mobil. Kalau tidak bisa bayar, nanti sertifikat di bank bisa hangus," ucapnya.
Dia mengingatkan agar budaya konsumtif dihilangkan. Jangan sampai masyarakat membeli produk-produk yang bukan menjadi kebutuhan pokok. Sebaiknya, kata dia, uang pinjaman dari bank digunakan untuk modal usaha atau investasi yang bisa menghasilkan keuntungan.
Jokowi menyebutkan, tahun ini pemerintah menargetkan sertifikat bisa dibagikan kepada 5 juta masyarakat dan tahun 2018 sebesar 7 juta serta tahun selanjutnya 9 juta. Dia mengharapkan dengan adanya sertifikat maka masyarakat bisa terhindar dari sengketa lahan.
Pada pemberian sertifikat kali ini dari Bandung Raya yang paling banyak. Di Kota Cimahi 2.425 bidang, Kabupaten Bandung 2.100 penerima sertifikat, Bandung Barat 1.500 penerima sertifikat.
Sementara itu Kabupaten Sumedang 650 sertifikat dan kota Bandung 500 penerima sertifikat. Diharapkan Kota Bandung dan Cimahi pada tahun depan sudah 100% seluruh tanah bersertifikat.
(dam)