Nabil Haroen: Pagar Nusa Mengawal Perdamaian dan Islam Ramah
A
A
A
MAKASSAR - Ketua Umum Pagar Nusa, M Nabil Haroen mengungkapkan Pagar Nusa berperan aktif dalam diplomasi perdamaian. Dalam peta geo-strategis regional Asia Tenggara, khususnya keamanan di Myanmar, Pagar Nusa ikut mendukung pemerintah Indonesia mengupayakan perdamaian.
"Pagar Nusa ini organisasi besar, kita merupakan federasi dari berbagai perguruan pencak silat. Sumber daya yang besar ini haruslah berperan besar, tidak hanya di wilayah domestik Indonesia, namun di ruang regional Asia Tenggara dan internasional," jelas Nabil Haroen di hadapan ribuan pendekar Pagar Nusa di Auditorium Universitas Islam Makassar, Sabtu (9/9/2017).
Agenda ini merupakan Pelantikan beberapa Pengurus Cabang Pagar Nusa se-Sulawesi Selatan, sekaligus Penataran Pelatih dan Wasit Juri. Forum ini, dihadiri Wakil Gubernur Sulsel, H Agus Arifin Nu'mang, Rektor UIM Makassar, Majdah M.Zain, pimpinan Nahdlatul Ulama se-Sulawesi Selatan, Ketua Pagar Nusa Sulawesi Selatan, H Mohammad Said, dan perwakilan perguruan Pencak Silat.
"Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, saya bersama Ketua PBNU, Kiai Said menyampaikan dukungan kepada pemerintah untuk inisiasi perdamaian di Myanmar, dalam tragedi Rohingya," ungkap Nabil.
"Presiden sangat mengapresiasi peran Pagar Nusa yang cepat merespon isu Rohingya, dalam kasus rencana demonstrasi di Borobudur. Peran strategis Pagar Nusa mengawal perdamaian ini yang perlu direplikasi di pelbagai daerah, bahwa Pagar Nusa mengabdi kepada kiai dan bangsa," tegas Ketum Pagar Nusa.
Rektor Universitas Islam Makassar, Majdah M. Zain, menegaskan bahwa Pagar Nusa mendapat dukungan penuh dari kampus. "UIM Makassar secara resmi memasukkan Pencak Silat Pagar Nusa sebagai mata kuliah resmi, dengan kuota 1 SKS di semua jurusan. Ini bentuk perhatian kami, terhadap pentingnya pencak silat bagi generasi bangsa," jelas Majdah.
Di Sulawesi Selatan, Pagar Nusa semakin solid dengan peningkatan kompetensi pelatih dan koordinasi antar padepokan dan pendekar untuk bersama-sama mengabdi kepada pesantren, NU dan bangsa.
"Pagar Nusa ini organisasi besar, kita merupakan federasi dari berbagai perguruan pencak silat. Sumber daya yang besar ini haruslah berperan besar, tidak hanya di wilayah domestik Indonesia, namun di ruang regional Asia Tenggara dan internasional," jelas Nabil Haroen di hadapan ribuan pendekar Pagar Nusa di Auditorium Universitas Islam Makassar, Sabtu (9/9/2017).
Agenda ini merupakan Pelantikan beberapa Pengurus Cabang Pagar Nusa se-Sulawesi Selatan, sekaligus Penataran Pelatih dan Wasit Juri. Forum ini, dihadiri Wakil Gubernur Sulsel, H Agus Arifin Nu'mang, Rektor UIM Makassar, Majdah M.Zain, pimpinan Nahdlatul Ulama se-Sulawesi Selatan, Ketua Pagar Nusa Sulawesi Selatan, H Mohammad Said, dan perwakilan perguruan Pencak Silat.
"Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, saya bersama Ketua PBNU, Kiai Said menyampaikan dukungan kepada pemerintah untuk inisiasi perdamaian di Myanmar, dalam tragedi Rohingya," ungkap Nabil.
"Presiden sangat mengapresiasi peran Pagar Nusa yang cepat merespon isu Rohingya, dalam kasus rencana demonstrasi di Borobudur. Peran strategis Pagar Nusa mengawal perdamaian ini yang perlu direplikasi di pelbagai daerah, bahwa Pagar Nusa mengabdi kepada kiai dan bangsa," tegas Ketum Pagar Nusa.
Rektor Universitas Islam Makassar, Majdah M. Zain, menegaskan bahwa Pagar Nusa mendapat dukungan penuh dari kampus. "UIM Makassar secara resmi memasukkan Pencak Silat Pagar Nusa sebagai mata kuliah resmi, dengan kuota 1 SKS di semua jurusan. Ini bentuk perhatian kami, terhadap pentingnya pencak silat bagi generasi bangsa," jelas Majdah.
Di Sulawesi Selatan, Pagar Nusa semakin solid dengan peningkatan kompetensi pelatih dan koordinasi antar padepokan dan pendekar untuk bersama-sama mengabdi kepada pesantren, NU dan bangsa.
(pur)