Respons Ketum PBNU Terkait Aksi Solidaritas Rohingya di Borobudur

Selasa, 05 September 2017 - 20:27 WIB
Respons Ketum PBNU Terkait Aksi Solidaritas Rohingya di Borobudur
Respons Ketum PBNU Terkait Aksi Solidaritas Rohingya di Borobudur
A A A
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj mengaku tidak setuju dengan aksi di Candi Borobudur yang dikabarkan akan dilakukan sejumlah ormas, menyikapi aksi kekerasan terhadap muslim Rohingya di Myanmar.

Menurut Said, bangsa Indonesia bangsa yang toleran di mana wajah Islam Indonesia merupakan Islam nusantara. Islam di Indonesia dianggapnya bangga terhadap prasasti sejarah seperti Candi Borobudur dan Prambanan.

"Ngapain sih ada (aksi kepung) borobudur? Apa terus Islam kita kurang gitu," kata Said di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/9/2017)

Said mengatakan, rencana aksi di Borobudur dianggapnya salah alamat. Sebab organisasi agama Budha seperti Walubi di Indonesia saja mengecam tindakan Pemerintah Myanmar.

Menurutnya, yang terjadi di Myanmar merupakan masalah politik dan gap sosial yang sangat lebar. Di mana di tempat etnis Rohingya terdapat sumber gas dan minyak yang cukup besar. Sementara, warga muslim Rohingya hendak diusir paksa tanpa perlawanan.

"Misalkan Filipina Selatan itu kan melawan itu. Patani dulu pernah melawan. Ini (Rohingya) enggak kok. Ini sangat dhaif sangat lemah, ingin mendapat kewarganegaraan mereka enggak dapat itu saja. Sungguh kejam anak kecil juga dibantai," ujarnya.

Sebelumnya sempat beredar dan viral di media sosial soal rencana aksi kepung borobudur oleh sejumlah ormas Islam. Aksi kepung borobudur sebagai simbol kecaman terhadap aksi kekerasan dan pembantaian terhadap muslim Rohingya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2175 seconds (0.1#10.140)