Wukuf Arafah, Tempat Allah Kabulkan Semua Doa
A
A
A
MEKKAH - Ada beberapa tempat di mana Allah SWT akan mengabulkan setiap doa umat Islam yang berdoa pada saat melaksanakan ibadah haji. Di antaranya adalah Rhaudah (di Masjid An Nabawi, Madinah), Mutazam (sisi Ka’bah yang berada antara Hajar Aswad dan Pintu Ka’bah, Mekkah), dan Arafah (saat wukuf, Mekkah). Terutama sekali pada saat wukuf pada tanggal 9 Dzhulhijjah.
Maka, pada saat wukuf di Arafah, seluruh jamaah haji dari berbagai belahan dunia tak pelak memanfaatkan waktunya dengan berdzikir, berdoa hingga bertaubat memohon ampun atas segala dosa-dosa yang telah diperbuatnya di masa lampau. Hal ini pulalah yang dilakukan oleh sekitar 11.000 jamaah haji khusus dari 86 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) di bawah naungan Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum (Ketum) HIMPUH H Baluki Ahmad di tenda wukuf jamaah HIMPUH.
Pelaksanaan wukuf ini sendiri diawali dengan sholat Dzuhur bersama yang diimami oleh H Baluki Ahmad, kemudian dilanjutkan khutbah wukuf oleh Ustaz Dr H Ahmad Lutfi.
Dalam khutbahnya, yang diungkapkan Wakil Ketua Umum (Waketum) HIMPUH Muharom Ahmad, Ustaz Lutfi menyampaikan khutbah yang juga pernah disampaikan Rasulullah Muhammad SAW pada saat beliau melaksanakan haji wada (perpisahan). “Di mana pada saat itu, Rasulullah menyampaikan amanat untuk umat Islam agar bertaqwa kepada Allah SWT dan menjaga amanat Allah SWT, dengan menjaga wanita yang atas nama Allah telah dinikahinya,” ungkap Muharom dalam pesan tertulisnya, Sabtu (2/9/2017).
Selain itu, Muharom melanjutkan, Rasulullah juga mengamanatkan, agar seluruh umat Islam untuk menjaga amanat-amanat yang telah menjadi kehormatan bagi setiap muslim. “Demikian juga untuk menjalankan seluruh Rukun Islam yang telah ditegaskan dan diyakinkan bahwa setelah Rasulullah berhaji, dipastikan tidak ada lagi nabi setelah beliau. Maka Rasulullah adalah nabi terakhir,” lanjut dia.
Diakhir khutbahnya, menurut Muharom, sebelum memimpin jamaah untuk berdoa memohon ampunan atau muasabah, Ustaz Lutfi mengajak jamaah untuk merefleksikan tentang dosa-dosa yang telah diperbuat di masa lampau baik yang disengaja mau pun tidak, baik itu pada masa muda, masa remaja, hingga memasuki usia pernikahan, hingga usia saat ini memasuki usia yang cukup tua. Karena doa di Arafah adalah doa yang pasti akan dikabulkan Allah SWT.
“Sesungguhnya pasa saat wukuf, Allah sedang turun ke bumi seraya mengumpulkan seluruh malaikat untuk menyaksikan bagaimana manusia yang telah dengan susah payah dan segala kesulitannya datang dari segala penjuru dunia hanya untuk meminta pertolongan Allah, memohon ampunan Allah. Dan oleh karenanya Allah telah menjanjikan pada malaikat, bahwa seluruh manusia yang memohon ampunan akan diampuni segala dosanya, dan akan menerima taubat orang yang bersungguh-sungguh,” tandas Muharom menirukan Ustaz Lutfi.
Maka, pada saat wukuf di Arafah, seluruh jamaah haji dari berbagai belahan dunia tak pelak memanfaatkan waktunya dengan berdzikir, berdoa hingga bertaubat memohon ampun atas segala dosa-dosa yang telah diperbuatnya di masa lampau. Hal ini pulalah yang dilakukan oleh sekitar 11.000 jamaah haji khusus dari 86 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) di bawah naungan Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum (Ketum) HIMPUH H Baluki Ahmad di tenda wukuf jamaah HIMPUH.
Pelaksanaan wukuf ini sendiri diawali dengan sholat Dzuhur bersama yang diimami oleh H Baluki Ahmad, kemudian dilanjutkan khutbah wukuf oleh Ustaz Dr H Ahmad Lutfi.
Dalam khutbahnya, yang diungkapkan Wakil Ketua Umum (Waketum) HIMPUH Muharom Ahmad, Ustaz Lutfi menyampaikan khutbah yang juga pernah disampaikan Rasulullah Muhammad SAW pada saat beliau melaksanakan haji wada (perpisahan). “Di mana pada saat itu, Rasulullah menyampaikan amanat untuk umat Islam agar bertaqwa kepada Allah SWT dan menjaga amanat Allah SWT, dengan menjaga wanita yang atas nama Allah telah dinikahinya,” ungkap Muharom dalam pesan tertulisnya, Sabtu (2/9/2017).
Selain itu, Muharom melanjutkan, Rasulullah juga mengamanatkan, agar seluruh umat Islam untuk menjaga amanat-amanat yang telah menjadi kehormatan bagi setiap muslim. “Demikian juga untuk menjalankan seluruh Rukun Islam yang telah ditegaskan dan diyakinkan bahwa setelah Rasulullah berhaji, dipastikan tidak ada lagi nabi setelah beliau. Maka Rasulullah adalah nabi terakhir,” lanjut dia.
Diakhir khutbahnya, menurut Muharom, sebelum memimpin jamaah untuk berdoa memohon ampunan atau muasabah, Ustaz Lutfi mengajak jamaah untuk merefleksikan tentang dosa-dosa yang telah diperbuat di masa lampau baik yang disengaja mau pun tidak, baik itu pada masa muda, masa remaja, hingga memasuki usia pernikahan, hingga usia saat ini memasuki usia yang cukup tua. Karena doa di Arafah adalah doa yang pasti akan dikabulkan Allah SWT.
“Sesungguhnya pasa saat wukuf, Allah sedang turun ke bumi seraya mengumpulkan seluruh malaikat untuk menyaksikan bagaimana manusia yang telah dengan susah payah dan segala kesulitannya datang dari segala penjuru dunia hanya untuk meminta pertolongan Allah, memohon ampunan Allah. Dan oleh karenanya Allah telah menjanjikan pada malaikat, bahwa seluruh manusia yang memohon ampunan akan diampuni segala dosanya, dan akan menerima taubat orang yang bersungguh-sungguh,” tandas Muharom menirukan Ustaz Lutfi.
(kri)