Masyarakat Masih Bingung Gunakan Kotak Suara Transparan

JAKARTA - Simulasi pemungutan dan penghitungan suara pemilihan umum (Pemilu) 2019 masih menemukan kesulitan di masyarakat terkait penggunaan kotak suara transparan.

Dari hasil pantauan di lokasi simulasi, pemilih yang sebagian besar lansia kesulitan untuk memasukkan surat suara yang telah dicoblos ke dalam kotak suara berbahan dasar plastik tersebut.

Menanggapi hal ini, Ketua KPU Arief Budiman mengaku siap menampung masukan ini ke dalam hasil evaluasi simulasi. Menurut dia, kesulitan masyarakat lebih pada hal baru yang perlu dilakukan sosialisasi lebih banyak.

"Kotak suara transparan tergolong baru, tapi ini akan jadi masukan buat kita," ujar Arief di sela simulasi yang digelar di Desa Sindang Sono, Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Sabtu (19/8/2017).

Menurut Arief, catatan simulasi juga akan menjadi masukan untuk desain kotak suara, dimana desain masih terus disempurnakan sebelum dibawa ke DPR untuk dikonsultasikan. "Makanya kita lakukan simulasi untuk memastikan penggunaan kotak suara transparan," tuturnya.

Arief menambahkan, simulasi juga akan melihat volume kotak suara yang akan digunakan pada pemilu nanti. Berdasarkan pengamatan kotak suara yang digunakan potensial tidak menampung jumlah pemilih apabila menggunakan 500 orang.

"Meski kotak belum digoyang, tapi memang sudah mulai penuh," ucap dia.