Petugas Tepis Isu Ada Jamaah Haji Ditelantarkan

Kamis, 10 Agustus 2017 - 18:39 WIB
Petugas Tepis Isu Ada Jamaah Haji Ditelantarkan
Petugas Tepis Isu Ada Jamaah Haji Ditelantarkan
A A A
MADINAH - Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menepis informasi di media sosial (medsos) yang menyatakan ada jamaah haji Kloter 27 dari Jember, Jawa Timur ditelantarkan panitia.

Petugas haji menegaskan sejak awal ternyata sudah memerhatikan jamaah atas nama Slamet bin Toryeh tersebut. "Kami sejak awal kedatangan beliau ke Madinah sudah memonitornya. Jadi tidak benar kalau PPIH menelantarkannya," ungkap anggota Perlindungan Jamaah (Linjam) Sektor 4 Daker Madinah, Serka Alpan Arbudi saat menemani tim Media Center Haji menemui Slamet bin Toryeh di kamar 802 Hotel Al-Mukhtarah Tower, Madinah, Kamis (10/8/2017).

Dia merasa tersinggung jika dikatakan PPIH tidak mengurus jamaah. Dia menegaskan setiap hari jamaah tersebut selalu diperhatikan petugas haji.

"Saya yang mengantarkan Pak Slamet ke Masjid Nabawi. Tadinya dia ngotot tetap salat lima waktu ke Nabawi untuk mengejar arbain, tapi setelah dijelaskan, Pak Slamet enggak ngotot lagi," ucap anggota Kodam Bukit Barisan ini.

Jamaah berusia 70-an tahun ini menderita penyakit stroke sejak 3,5 tahun lalu sehingga tidak bisa berdiri lagi. Karena itu, jamaah tersebut membutuhkan bantuan kursi roda untuk kegiatan ibadah di luar hotel.

"Setiap hari saya antarkan beliau ke Masjid Nabawi. Tapi Pak Slamet ini tidak kuat panas dan dingin. Jadi biasanya hanya sekali ke Nabawi," ujarnya.

Biasanya jamaah akan berangkat ke Masjid Nabawi di waktu ashar, lalu menunggu hingga salat magrib dan isya. "Nah Pak Slamet ini kalau di dalam masjid tidak kuat AC, sedangkan di luar masjid tidak kuat panas. Saya selalu tanya beliau mau salat di Masjid Nabawi kapan, nanti saya antar," ungkapnya.

Sementara dr Gini Wuryandari, dokter Kloter 27 Embarkasi Surabaya (SUB 27) juga membantah ada penelantaran jamaah atas nama Slamet bin Toryeh. Menurut dia, jamaah ini sejak awal mendapatkan pendampingan petugas haji.

"Dari embarkasi sudah kami fasilitasi dengan kursi roda. Sejak naik bus sampai naik pesawat kami dampingi. Bahkan didudukkan di kelas bisnis bersama istrinya," paparnya.

Begitu juga di Bandara AMAA Madinah. Jamaah dibawa dengan kursi roda dan didahulukan Petugas Haji Daker Bandara saat pemeriksaan imigrasi.

"Sampai di kamar, kami juga melakukan visitasi sehari sekali. Mungkin jamaah yang lain tidak melihat kami mengunjungi Pak Slamet sedang salat di Masjid Nabawi. Jadi mengira petugas kesehatan tidak memerhatikan," tuturnya.

Saat tim medis kloter mengunjungi Slamet di kamarnya, dia tengah ditemani istrinya, Juwaria Sino. "Bapak sakit stroke tiga tahun lalu," ucap Juwaria dalam bahasa Madura.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0458 seconds (0.1#10.140)