Bela Viktor Laiskodat, Sikap Nasdem Dipertanyakan
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam menyesalkan sikap Partai Nasdem yang terkesan membela kadernya, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Pembelaan terhadap Viktor disesalkan karena para ormas menilai pidato pidato Viktor saat acara deklarasi calon bupati di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) 1 Agustus lalu berisi fitnah.
"Apakah saudara Viktor lupa bahwa Bapak Bangsa dan inisiator Pancasila, Bung Karno menyeru kepada umat Islam, silakan isi Pancasila dengan ideologi dan kearifan nilai-nilai Islam seperti yang Almarhum persilakan juga kepada komunitas yang lain," kata Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Mohammad Siddik dalam pertemuan dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (10/8/2017). (Baca Juga: Merasa Tak Bersalah, Nasdem Enggan Meminta Maaf Soal Pidato Viktor)
Dia juga mempertanyakan apakah Viktor tidak tahu ketika Presiden Soekarno mengumumkan kembalinya NKRI kepada UUD 1945 melalui Dekret Presiden 5 Juli 1959 dengan dijiwai oleh Piagam Jakarta sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan.
Menurut Siddik, pembelaan Nasdem kepada Viktor sebagai hal memalukan. "Jika Ketua dan DPP Nasdem tetap membela kader yang gagal paham sejarah politik ini, saya merasa beralasan mendesak setiap orang Islam yang peduli agamanya untuk mengoreksi sikap Partai Nasdem yang menyakitkan hati umat lslam," paparnya.
Selain itu, kata dia, pidato Viktor di NTT itu juga dianggap membahayakan Pancasila, NKRI dan kebhinekaan bangsa. Adapun sejumlah Ormas Islam yang menemui Fadli Zon itu diantaranya Forum Umat Islam (FUI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam (FPI), dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).
Pembelaan terhadap Viktor disesalkan karena para ormas menilai pidato pidato Viktor saat acara deklarasi calon bupati di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) 1 Agustus lalu berisi fitnah.
"Apakah saudara Viktor lupa bahwa Bapak Bangsa dan inisiator Pancasila, Bung Karno menyeru kepada umat Islam, silakan isi Pancasila dengan ideologi dan kearifan nilai-nilai Islam seperti yang Almarhum persilakan juga kepada komunitas yang lain," kata Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Mohammad Siddik dalam pertemuan dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (10/8/2017). (Baca Juga: Merasa Tak Bersalah, Nasdem Enggan Meminta Maaf Soal Pidato Viktor)
Dia juga mempertanyakan apakah Viktor tidak tahu ketika Presiden Soekarno mengumumkan kembalinya NKRI kepada UUD 1945 melalui Dekret Presiden 5 Juli 1959 dengan dijiwai oleh Piagam Jakarta sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan.
Menurut Siddik, pembelaan Nasdem kepada Viktor sebagai hal memalukan. "Jika Ketua dan DPP Nasdem tetap membela kader yang gagal paham sejarah politik ini, saya merasa beralasan mendesak setiap orang Islam yang peduli agamanya untuk mengoreksi sikap Partai Nasdem yang menyakitkan hati umat lslam," paparnya.
Selain itu, kata dia, pidato Viktor di NTT itu juga dianggap membahayakan Pancasila, NKRI dan kebhinekaan bangsa. Adapun sejumlah Ormas Islam yang menemui Fadli Zon itu diantaranya Forum Umat Islam (FUI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam (FPI), dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).
(dam)