Sejumlah Ormas Islam Tuntut Nasdem dan Viktor Laiskodat Minta Maaf
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam menuntut Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR Viktor Bungtilu Laiskodat meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam. Para ormas juga meminta agar Nasdem sebagai institusi melakukan hal sama.
Permintaan maaf itu terkait dengan pidato Viktor saat deklarasi calon bupati di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), 1 Agustus 2017.
Permintaan agar Nasdem dan Viktor meminta maaf disampaikan sejumlah Ormas Islam kepada Wakil Ketua DPR Fadli Zon, hari ini. "Menuntut kepada Viktor dan Partai Nasdem segera meminta maaf dan menyampaikan penyesalannya kepada umat Islam secara terbuka atas kelalaian dan kecerobohannya dalam pidato provokatif tersebut," kata Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (10/8/2017).
Sejumlah ormas Islam juga merasa prihatin dengan pidato Viktor yang dinilainya telah menimbulkan keresahan. "Sangat dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak nasional seperti kasus penghinaan terhadap Surat Al Maidah ayat 51 dalam pidato mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belum lama ini," paparnya. (Baca Juga: Merasa Tak Bersalah, Nasdem Enggan Meminta Maaf Soal Pidato Viktor)
Adapun sejumlah ormas Islam yang menuntut Viktor dan Nasdem meminta maaf, antara lain Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam (FPI), FUI, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia.
Seperti diketahui, dalam pidatonya, Viktor menyebut Partai Gerindra, Demokrat, PAN, PKS mendukung kelompok yang ingin membuat negara ini berbentuk khilafah. Celakanya, kata Viktor, partai-partai pendukung khilafah ada juga di NTT. Keempat partai itu dikatakan Viktor mendukung ekstremis tumbuh di NTT.
Viktor juga menyebut, pada situasi nasional, keempat partai ini mendukung kaum intoleran. Viktor juga menyebut di negara khilafah tidak boleh ada perbedaan, semua orang harus salat. Hal itu terungkap dari video pidato Viktor di NTT yang tersebar di media sosial .
Permintaan maaf itu terkait dengan pidato Viktor saat deklarasi calon bupati di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), 1 Agustus 2017.
Permintaan agar Nasdem dan Viktor meminta maaf disampaikan sejumlah Ormas Islam kepada Wakil Ketua DPR Fadli Zon, hari ini. "Menuntut kepada Viktor dan Partai Nasdem segera meminta maaf dan menyampaikan penyesalannya kepada umat Islam secara terbuka atas kelalaian dan kecerobohannya dalam pidato provokatif tersebut," kata Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (10/8/2017).
Sejumlah ormas Islam juga merasa prihatin dengan pidato Viktor yang dinilainya telah menimbulkan keresahan. "Sangat dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak nasional seperti kasus penghinaan terhadap Surat Al Maidah ayat 51 dalam pidato mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belum lama ini," paparnya. (Baca Juga: Merasa Tak Bersalah, Nasdem Enggan Meminta Maaf Soal Pidato Viktor)
Adapun sejumlah ormas Islam yang menuntut Viktor dan Nasdem meminta maaf, antara lain Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam (FPI), FUI, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia.
Seperti diketahui, dalam pidatonya, Viktor menyebut Partai Gerindra, Demokrat, PAN, PKS mendukung kelompok yang ingin membuat negara ini berbentuk khilafah. Celakanya, kata Viktor, partai-partai pendukung khilafah ada juga di NTT. Keempat partai itu dikatakan Viktor mendukung ekstremis tumbuh di NTT.
Viktor juga menyebut, pada situasi nasional, keempat partai ini mendukung kaum intoleran. Viktor juga menyebut di negara khilafah tidak boleh ada perbedaan, semua orang harus salat. Hal itu terungkap dari video pidato Viktor di NTT yang tersebar di media sosial .
(dam)