Jamaah Senang Naik Bus Selawat Madinah
A
A
A
MADINAH - Mulai Jumat, 4 Agustus 2017 jamaah haji Indonesia yang berada di Madinah sudah bisa menggunakan fasilitas Bus Selawat. Kendaraan tersebut merupakan hasil kesepakatan, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dengan pihak hotel.
Bus ini diberikan kepada jamaah yang tinggal di hotel dengan jarak lebih dari 600 meter dari Masjid Nabawi. Jamaah pun antusias menyambutnya. Seperti yang terlihat pada Sabtu pagi (5/8/2017). Mereka memanfaatkannya saat berangkat dari hotel ke Masjid Nabawi dan sebaliknya.
Sebanyak 11 bus telah disiapkan oleh pihak hotel untuk mengantar jamaah ke Masjid Nabawi. Mobil akan beroperasi setiap menjelang waktu salat, tepatnya tiga jam sebelum masuk waktu salat dan tiga jam setelah salat.
Kepala Daker Madinah, Amin Handoyo mengatakan, ada dua jalur layanan transportasi Bus Selawat di Madinah, yaitu jalur I dan jalur II. Rute pelayanan bus jalur I, mulai dari kawasan Mashoni (seberang Top Ten) menuju pelataran Masjid Nabawi (perempatan sebelum Hotel InterContinental).
Ada delapan bus yang disiapkan untuk melayani jamaah asal kloter lima embarkasi Balikpapan (BPN 05), kloter sembilan embarkasi Makassar (UPG 09), dan kloter delapan embarkasi Medan (MES 08).
Sedangkan jalur II, rute layanan dimulai dari Hotel Aliya menuju Hotel Manazil Haram (Gate delapan Masjid Nabawi). "Ada tiga bus yang disiapkan untuk melayani 360 jamaah asal kloter 21 embarkasi Solo (SOC 16).
Jamaah Kloter sembilan embarkasi Makassar (UPG 09) Muhammad Yunus mengaku senang dengan adanya layanan Bus Selawat di Madinah. “Senang tidak terlalu capek ke masjid karena di antar-jemput depan hotel. Kalau mau pulang dari masjid, menunggu di sini (perempatan sebelum Hotel InterContinental),” ujarnya.
Hal sama disampaikan Selviani dari Wamena, Papua. Jamaah UPG 09 ini mengaku terbantu dengan adanya Bus Selawat. “Alhamdulillah dengan adanya bus ini mengurangi capek, mengurangi rasa cemas. Apalagi orang tua seperti ibu-ibu ini, kasihan jalan jauh. Kita saja yang muda luar biasa panasnya,” tuturnya saat hendak naik bus bersama ibu-ibu lansia lainnya.
“Alhamdulillah senang sekali, tertolong sekali kita dengan adanya bus ini,” sambungnya.
PPIH Daker Madinah menempatkan para petugas di tiap halte. Mereka terdiri dari tim transportasi dan perlindungan jamaah (linjam). Ada dua halte di setiap jalur yang menjadi tempat petugas mengarahkan jamaah. Halte di depan hotel jamaah dan halte di tujuan akhir yang terdekat dengan Masjid Nabawi.
Petugas Linjam yang bertugas di halte Hotel InterContinental Andriansyah menjelaskan, Bus Selawat mulai beroperasi jam tiga pagi. Bus mengantar jamaah dari hotel di sektor satu menuju Masjid Nabawi untuk melaksanakan subuh berjamaah.
Selanjutnya, bus mengantar jamaah pulang dari Masjid Nabawi menuju hotel. “Untuk sesi pagi ini bus beroperasi sampai setengah delapan. Nanti beroperasi kembali jelang zuhur, ashar, magrib, dan isya. Habis isya, bus beroperasi sampai jam sembilan malam,” ucapnya.
Menurutnya, jamaah merasa senang dengan layanan bus ini. Mereka merasa terbantu, mengingat cuaca Madinah yang panas, ditambah jarak hotel dan Masjid Nabawi lebih dari satu kilometer. “Tadi ada yang menggunakan kursi roda dan susah jalan. Alhamdulillah terbantu dengan adanya Bus Selawat ini,” katanya.
Ditanya apakah jamaah harus menunggu kedatangan bus, baik saat akan ke Masjid Nabawi ataupun saat pulang, Ardiansyah mengatakan kalau sampai sejauh ini, busnya selalu standby lebih awal dibanding jamaah. (Baca: Sepekan, 48.000-an Jamaah Indonesia Ramaikan Madinah)
“Alhamdulillah busnya yang menunggu jamaah. Kalau sudah penuh, mereka jalan kembali,” tutupnya.
Bus ini diberikan kepada jamaah yang tinggal di hotel dengan jarak lebih dari 600 meter dari Masjid Nabawi. Jamaah pun antusias menyambutnya. Seperti yang terlihat pada Sabtu pagi (5/8/2017). Mereka memanfaatkannya saat berangkat dari hotel ke Masjid Nabawi dan sebaliknya.
Sebanyak 11 bus telah disiapkan oleh pihak hotel untuk mengantar jamaah ke Masjid Nabawi. Mobil akan beroperasi setiap menjelang waktu salat, tepatnya tiga jam sebelum masuk waktu salat dan tiga jam setelah salat.
Kepala Daker Madinah, Amin Handoyo mengatakan, ada dua jalur layanan transportasi Bus Selawat di Madinah, yaitu jalur I dan jalur II. Rute pelayanan bus jalur I, mulai dari kawasan Mashoni (seberang Top Ten) menuju pelataran Masjid Nabawi (perempatan sebelum Hotel InterContinental).
Ada delapan bus yang disiapkan untuk melayani jamaah asal kloter lima embarkasi Balikpapan (BPN 05), kloter sembilan embarkasi Makassar (UPG 09), dan kloter delapan embarkasi Medan (MES 08).
Sedangkan jalur II, rute layanan dimulai dari Hotel Aliya menuju Hotel Manazil Haram (Gate delapan Masjid Nabawi). "Ada tiga bus yang disiapkan untuk melayani 360 jamaah asal kloter 21 embarkasi Solo (SOC 16).
Jamaah Kloter sembilan embarkasi Makassar (UPG 09) Muhammad Yunus mengaku senang dengan adanya layanan Bus Selawat di Madinah. “Senang tidak terlalu capek ke masjid karena di antar-jemput depan hotel. Kalau mau pulang dari masjid, menunggu di sini (perempatan sebelum Hotel InterContinental),” ujarnya.
Hal sama disampaikan Selviani dari Wamena, Papua. Jamaah UPG 09 ini mengaku terbantu dengan adanya Bus Selawat. “Alhamdulillah dengan adanya bus ini mengurangi capek, mengurangi rasa cemas. Apalagi orang tua seperti ibu-ibu ini, kasihan jalan jauh. Kita saja yang muda luar biasa panasnya,” tuturnya saat hendak naik bus bersama ibu-ibu lansia lainnya.
“Alhamdulillah senang sekali, tertolong sekali kita dengan adanya bus ini,” sambungnya.
PPIH Daker Madinah menempatkan para petugas di tiap halte. Mereka terdiri dari tim transportasi dan perlindungan jamaah (linjam). Ada dua halte di setiap jalur yang menjadi tempat petugas mengarahkan jamaah. Halte di depan hotel jamaah dan halte di tujuan akhir yang terdekat dengan Masjid Nabawi.
Petugas Linjam yang bertugas di halte Hotel InterContinental Andriansyah menjelaskan, Bus Selawat mulai beroperasi jam tiga pagi. Bus mengantar jamaah dari hotel di sektor satu menuju Masjid Nabawi untuk melaksanakan subuh berjamaah.
Selanjutnya, bus mengantar jamaah pulang dari Masjid Nabawi menuju hotel. “Untuk sesi pagi ini bus beroperasi sampai setengah delapan. Nanti beroperasi kembali jelang zuhur, ashar, magrib, dan isya. Habis isya, bus beroperasi sampai jam sembilan malam,” ucapnya.
Menurutnya, jamaah merasa senang dengan layanan bus ini. Mereka merasa terbantu, mengingat cuaca Madinah yang panas, ditambah jarak hotel dan Masjid Nabawi lebih dari satu kilometer. “Tadi ada yang menggunakan kursi roda dan susah jalan. Alhamdulillah terbantu dengan adanya Bus Selawat ini,” katanya.
Ditanya apakah jamaah harus menunggu kedatangan bus, baik saat akan ke Masjid Nabawi ataupun saat pulang, Ardiansyah mengatakan kalau sampai sejauh ini, busnya selalu standby lebih awal dibanding jamaah. (Baca: Sepekan, 48.000-an Jamaah Indonesia Ramaikan Madinah)
“Alhamdulillah busnya yang menunggu jamaah. Kalau sudah penuh, mereka jalan kembali,” tutupnya.
(kur)