Jamaah Haji Indonesia Masih Abaikan Ketentuan Pita di Koper
A
A
A
JAKARTA - Surat edaran dari Plt Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama (Kemenag) Nur Syam tentang pemberian pita warna pada barang bawaan jamaah haji, baik pada koper, tas jinjing, maupun kursi roda belum dapat dipahami secara benar oleh jamaah.
Kondisi tersebut terlihat saat kedatangan jamaah haji kelompok terbang pertama dari sejumlah embarkasi di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz Madinah hari ini, Jumat (28/07/2017).
Petugas haji masih banyak menemukan jamaah yang memasang pita kain bermacam warna dalam satu koper. Kondisi ini cukup menyulitkan petugas haji Daerah Kerja (Daker) Bandara untuk mengelompokkan koper sesuai rombongannya.
Hal ini pun dikeluhkan Kepala Seksi Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Bandara, Abdillah. Dia mengaku kerepotan dalam menangani koper dengan banyak warna pita seperti ini.
“Ternyata masih banyak jamaah yang belum memberikan tanda pita warna sesuai dengan edaran Bapak Dirjen beberapa waktu yang lalu. Petugas yang mengelompokkan koper menjadi kesulitan menyesuaikan koper tersebut dengan rombongan yang jamaah yang seharusnya,” papar Abdillah.
“Ke depan mungkin perlu digagas kembali pemberian tanda pada barang bawaan jamaah yang lebih seragam dan spesifik,” harap Abdillah yang menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha di Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri di Jakarta.
Kepala Daker Bandara, Arsyad Hidayat saat dikonfirmasi, mengaku akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) di Jakarta. “Kami telah berkomunikasi dengan Jakarta (Ditjen PHU) agar kembali melakukan sosialisasi pemberian pita warna tiap rombongan kepada Jemaah haji, utamanya kepada Kemenag Kabupaten/Kota dan petugas kloter agar menyesuaikan dengan edaran tersebut,” ujar Arsyad di ruang kerjanya di Paviliun 3 Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.
“Satu hal yang perlu kita syukuri bersama adalah semua barang bawaan jamaah haji yang telah landing (mendarat) hari ini (3 kloter: MES1, JKG1, PDG1) tidak ada yang tercecer, termasuk kursi roda yang sebelumnya sempat menjadi kendala,” lanjut Arsyad.
Lebih lanjut dikatakan, pemasangan pita warna merupakan kebijakan baru dalam pengelompokkan koper, tas, dan kursi roda sesuai rombongan. Dikatakannya, kekurangan implementasinya segera dievaluasi dan akan digunakan sebagai kebijakan tahun berikutnya.
“Semoga ke depan ditemukan kebijakan dan formulasi yang lebih baik," ucap Arsyad.
Kondisi tersebut terlihat saat kedatangan jamaah haji kelompok terbang pertama dari sejumlah embarkasi di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz Madinah hari ini, Jumat (28/07/2017).
Petugas haji masih banyak menemukan jamaah yang memasang pita kain bermacam warna dalam satu koper. Kondisi ini cukup menyulitkan petugas haji Daerah Kerja (Daker) Bandara untuk mengelompokkan koper sesuai rombongannya.
Hal ini pun dikeluhkan Kepala Seksi Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Bandara, Abdillah. Dia mengaku kerepotan dalam menangani koper dengan banyak warna pita seperti ini.
“Ternyata masih banyak jamaah yang belum memberikan tanda pita warna sesuai dengan edaran Bapak Dirjen beberapa waktu yang lalu. Petugas yang mengelompokkan koper menjadi kesulitan menyesuaikan koper tersebut dengan rombongan yang jamaah yang seharusnya,” papar Abdillah.
“Ke depan mungkin perlu digagas kembali pemberian tanda pada barang bawaan jamaah yang lebih seragam dan spesifik,” harap Abdillah yang menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha di Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri di Jakarta.
Kepala Daker Bandara, Arsyad Hidayat saat dikonfirmasi, mengaku akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) di Jakarta. “Kami telah berkomunikasi dengan Jakarta (Ditjen PHU) agar kembali melakukan sosialisasi pemberian pita warna tiap rombongan kepada Jemaah haji, utamanya kepada Kemenag Kabupaten/Kota dan petugas kloter agar menyesuaikan dengan edaran tersebut,” ujar Arsyad di ruang kerjanya di Paviliun 3 Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.
“Satu hal yang perlu kita syukuri bersama adalah semua barang bawaan jamaah haji yang telah landing (mendarat) hari ini (3 kloter: MES1, JKG1, PDG1) tidak ada yang tercecer, termasuk kursi roda yang sebelumnya sempat menjadi kendala,” lanjut Arsyad.
Lebih lanjut dikatakan, pemasangan pita warna merupakan kebijakan baru dalam pengelompokkan koper, tas, dan kursi roda sesuai rombongan. Dikatakannya, kekurangan implementasinya segera dievaluasi dan akan digunakan sebagai kebijakan tahun berikutnya.
“Semoga ke depan ditemukan kebijakan dan formulasi yang lebih baik," ucap Arsyad.
(kri)