Daker Madinah Siapkan Rencana Gunakan 3 Terminal Bandara AMAA
A
A
A
MADINAH - Petugas Daerah Kerja (Daker) Bandara menyiapkan skema penggunaan tiga terminal sekaligus di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA). Rencana itu akan ditetapkan jika terjadi kepadatan jamaah di Terminal Haji dan Paviliun.
"Kami akan gunakan juga Terminal Internasional dan Terminal Zero Bandara AMAA bila terjadi kepadatan di Terminal Haji," ujar Abdul Basyir, Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Bandara kepada wartawan sebelum menggelar rapat koordinasi dengan Kantor Daker Madinah di AMAA, Kamis 27 Juli 2017.
Gelombang pertama jamaah haji Indonesia akan mulai tiba di Madinah pada Jumat, 28 Juli 2017. Dijadwalkan ada 11 kloter yang akan mendarat mulai siang hingga tengah malam nanti, yaitu:
1. Kloter 1 Embarkasi Medan (MES 01) dijadwalkan tiba pukul 11.35 waktu Arab Saudi (WAS).
2. Kloter 1 Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 01) pukul 13.35 WAS.
3. Kloter 1 Embarkasi Padang (PDG 01) pukul 14.50 WAS.
4. Kloter 1 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 01) pukul 16.15 WAS.
5. Kloter 1 Embarkasi Surabaya (SUB 01) pukul 16.20 WAS.
6. Kloter 1 Embarkasi Solo (SOC 01) pukul 16.50 WAS.
7. Kloter 2 Embarkasi Jakarta - Bekasi (JKS 02) pukul 18.15 WAS.
8. Kloter 1 Embarkasi Ujung Pandang (UPG 01) pukul 18.50 WAS.
9. Kloter 2 Embarkasi Surabaya (SUB 02) pukul 19.50 WAS.
10. Kloter 3 Embarkasi Surabaya (SUB 03) pukul 20.45 WAS.
11. Kloter 2 Embarkasi Solo (SOC 02) pukul 22.25 WAS.
Petugas Daerah Kerja Bandara sendiri sudah menyatakan, siap menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Daker Bandara, Arsyad Hidayat seusai melakukan rapat persiapan penyambutan jamaah di Paviliun III Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.
“Kami petugas Daker Bandara siap menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia,” ujar Arsyad di Madinah.
Menurut Arsyad, setelah pemeriksaan imigrasi, jamaah yang datang dari Gate Haji akan langsung dibawa ke Paviliun III untuk beristirahat sejenak. Di paviliun ini juga akan dilakukan pemeriksaan dokumen paspor dan tas koper untuk memastikan sudah terkelompokan berdasarkan rombongan.
Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kemenag telah mengeluarkan edaran untuk Kanwil Kemenag Provinsi seluruh Indonesia terkait pengaturan penandaan koper, paspor, dan kursi roda jemaah. Setiap koper Jamaah dalam satu rombongan diberi pita dengan warna yang berbeda dengan rombongan lainnya. Demikian juga paspor, ditempel stiker dengan warna yang berbeda pula.
“Ini untuk memudahkan petugas dalam mengelompokan koper dan paspor berdasarkan rombongan sesuai dengan warna pita dan stikernya. Dengan demikian, potensi terpisah rombongan bisa diminimalisir,” harapnya.
Hal sama dilakukan pada kursi roda yang dibawa jamaah. Kursi sudah diberi identitas sejak dari Tanah Air agar mudah diidentifikasi pemiliknya saat tiba di Bandara AMAA Madinah. Harapannya, kursi roda bisa dibawa keluar bersamaan dengan jamaah.
“Tahun lalu kursi roda sering masuk ke kantor lost and found pada gate domestic karena dikategorikan sebagai barang yang tidak ada pemiliknya. Tahun ini akan ditempel identitas pemilik sejak dari embarkasi,” tuturnya.
Ditambahkannya, Ini sebagai salah satu bentuk respons pemerintah terhadap permasalahan yang dialami jamaah pada tahun sebelumnya. Agar pelayanan maksimal, Daker Bandara akan berkantor di Paviliun III Bandara AMAA yang sudah disewa khusus untuk menerima kedatangan jamaah. Ada 114 personil yang akan bertugas.
Selain di kantor daker, 68 petugas akan dibagi dalam dua sektor untuk bertugas dalam dua shift. "Shift pertama bertugas dari jam 08.00 sampai 20.00 WAS. Shift kedua dari jam 20.00 sampai 08.00. Ini upaya kita untuk memberIkan pelayanan selama 24 jam. Tidak ada kantor bandara yang kosong,” tegasnya.
"Kami akan gunakan juga Terminal Internasional dan Terminal Zero Bandara AMAA bila terjadi kepadatan di Terminal Haji," ujar Abdul Basyir, Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Bandara kepada wartawan sebelum menggelar rapat koordinasi dengan Kantor Daker Madinah di AMAA, Kamis 27 Juli 2017.
Gelombang pertama jamaah haji Indonesia akan mulai tiba di Madinah pada Jumat, 28 Juli 2017. Dijadwalkan ada 11 kloter yang akan mendarat mulai siang hingga tengah malam nanti, yaitu:
1. Kloter 1 Embarkasi Medan (MES 01) dijadwalkan tiba pukul 11.35 waktu Arab Saudi (WAS).
2. Kloter 1 Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 01) pukul 13.35 WAS.
3. Kloter 1 Embarkasi Padang (PDG 01) pukul 14.50 WAS.
4. Kloter 1 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 01) pukul 16.15 WAS.
5. Kloter 1 Embarkasi Surabaya (SUB 01) pukul 16.20 WAS.
6. Kloter 1 Embarkasi Solo (SOC 01) pukul 16.50 WAS.
7. Kloter 2 Embarkasi Jakarta - Bekasi (JKS 02) pukul 18.15 WAS.
8. Kloter 1 Embarkasi Ujung Pandang (UPG 01) pukul 18.50 WAS.
9. Kloter 2 Embarkasi Surabaya (SUB 02) pukul 19.50 WAS.
10. Kloter 3 Embarkasi Surabaya (SUB 03) pukul 20.45 WAS.
11. Kloter 2 Embarkasi Solo (SOC 02) pukul 22.25 WAS.
Petugas Daerah Kerja Bandara sendiri sudah menyatakan, siap menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Daker Bandara, Arsyad Hidayat seusai melakukan rapat persiapan penyambutan jamaah di Paviliun III Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.
“Kami petugas Daker Bandara siap menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia,” ujar Arsyad di Madinah.
Menurut Arsyad, setelah pemeriksaan imigrasi, jamaah yang datang dari Gate Haji akan langsung dibawa ke Paviliun III untuk beristirahat sejenak. Di paviliun ini juga akan dilakukan pemeriksaan dokumen paspor dan tas koper untuk memastikan sudah terkelompokan berdasarkan rombongan.
Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kemenag telah mengeluarkan edaran untuk Kanwil Kemenag Provinsi seluruh Indonesia terkait pengaturan penandaan koper, paspor, dan kursi roda jemaah. Setiap koper Jamaah dalam satu rombongan diberi pita dengan warna yang berbeda dengan rombongan lainnya. Demikian juga paspor, ditempel stiker dengan warna yang berbeda pula.
“Ini untuk memudahkan petugas dalam mengelompokan koper dan paspor berdasarkan rombongan sesuai dengan warna pita dan stikernya. Dengan demikian, potensi terpisah rombongan bisa diminimalisir,” harapnya.
Hal sama dilakukan pada kursi roda yang dibawa jamaah. Kursi sudah diberi identitas sejak dari Tanah Air agar mudah diidentifikasi pemiliknya saat tiba di Bandara AMAA Madinah. Harapannya, kursi roda bisa dibawa keluar bersamaan dengan jamaah.
“Tahun lalu kursi roda sering masuk ke kantor lost and found pada gate domestic karena dikategorikan sebagai barang yang tidak ada pemiliknya. Tahun ini akan ditempel identitas pemilik sejak dari embarkasi,” tuturnya.
Ditambahkannya, Ini sebagai salah satu bentuk respons pemerintah terhadap permasalahan yang dialami jamaah pada tahun sebelumnya. Agar pelayanan maksimal, Daker Bandara akan berkantor di Paviliun III Bandara AMAA yang sudah disewa khusus untuk menerima kedatangan jamaah. Ada 114 personil yang akan bertugas.
Selain di kantor daker, 68 petugas akan dibagi dalam dua sektor untuk bertugas dalam dua shift. "Shift pertama bertugas dari jam 08.00 sampai 20.00 WAS. Shift kedua dari jam 20.00 sampai 08.00. Ini upaya kita untuk memberIkan pelayanan selama 24 jam. Tidak ada kantor bandara yang kosong,” tegasnya.
(kri)