Cak Nun dan Letto Akan Ramaikan Aksioma-KSM 2017
A
A
A
JAKARTA - Ribuan siswa madrasah akan meramaikan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) dan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) di Yogyakarta.
Mereka akan mengikuti kegiatan yang digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Kementerian Agama (Kemenag) itu selama tujuh hari, 6-12 Agustus 2017.
Selain Aksioma dan KSM, acara juga akan diisi lomba karya tulis ilmiah (LKTI), dan ekspo madrasah. Untuk Aksioma akan diikuti 1.666 siswa, 130 juri, dan 374 pendamping.
Sementara untuk KSM diikuti 476 siswa, 68 juri, dan 374 pendamping. Untuk LKTI diikuti 204 siswa, sembilan juri, dan 102 pendamping. Secara keseluruhan, yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 3.403 orang.
Dalam ekspo madrasah, diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain talk show bertajuk Media Sosial Untuk Kampanye Islam Damai, Bedah Buku dan Persembahan Kreativitas Anak Madrasah, serta Pelatihan Pembuatan Video Pendek/VLOG.
Direktur KSKK Madrasah, Nur Kholis Setiawan mengatakan, Aksioma-KSM 2017 ini merupakan ajang strategis untuk mengembangkan bakat, kompetensi, dan prestasi anak muda serta menumbuhkembangkan karakter unggul, yang sekaligus menjadi tema kegiatan ini, yaitu Integritas, Sportivitas, Intelektualitas.
Menurut dia, tiga karakter tersebut sangat dibutuhkan, terutama pada era yang semakin kompetitif. “Ajang ini dimaksudkan untuk menyemai bibit-bibit prestasi para peserta didik madrasah non-akademis yang tentu, pertama sesuai dengan namanya pada cabang olahraga dan yang kedua, pada bidang seni,” kata Nur Kholis dalam siaran pers Kemenag yang diterima SINDOnews, Rabu (26/7/2017).
Tiga mata lomba untuk cabang olahraga yang diperlombakan kata dia, adalah tenis meja, bulutangkis, dan futsal.
Sementara untuk cabang seni ada lima yang diperlombakan, di antaranya lomba hadroh, musabaqah tilawatil Qur’an (MTQ), kaligrafi, dan lomba pidato dalam tiga bahasa, yakni bahasa Indonesia, bahasa Arab dan bahasa Inggris.
“Aksioma ini juga dimaksudkan untuk menjadi piranti penguat pendidikan karakter, karena yang ditumbuhkembangkan dalam ajang Aksioma adalah sportivitas dan juga religiusitas. Sehingga tentu prestasi dalam meraih kejuaraan tidak cukup hanya dengan prestasi kejuaraan, tapi yang lebih dari itu adalah menumbuhkembangkan kejujuran, sportivitas, dan kedewasaan dalam mereka bertanding dalam Aksioma tersebut,” ujarnya.
Dia mengharapkan Aksioma dan KSM dapat menjadi ajang yang efektif dan strategis dalam rangka memupuk motivasi siswa untuk terus mencintai dan bergairah mempelajari bidang seni, olahraga, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Setelah memiliki dan mengamalkan ajaran agama Islam yang kuat dan menjadi panutan bagi yang lainnya, sebagai anak bangsa yang baik dan berakhlakul karimah, diharapkan setiap siswa madrasah/sekolah mampu membangun bangsa khususnya di bidang Iptlek yang semakin hari semakin tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat saat ini," tuturnya.
Menurut Nur Kholis, sebenarnya Aksioma bukan kali ini digelar. Kegiatan ini dikatakannya program dua tahunan dan sudah diadakan sejak 2009.
Program ini merupakan program unggulan Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama. “Aksioma memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi terwujudnya semangat belajar siswa di madrasah. Terciptanya suasana tersebut di lingkungan pendidikan madrasah menumbuhkembangkan siswa dalam meraih prestasi belajar yang membanggakan," tuturnya.
Sesuai agenda, lanjut dia, pembukaan acara ini rencananya akan digelar 7 Agustus 2017. Dalam pembukaan itu, selain akan dipimpin langsung Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, juga akan dimeriahkan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun), Kiai Kanjeng, dan Grup Band Letto.
Mereka akan mengikuti kegiatan yang digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Kementerian Agama (Kemenag) itu selama tujuh hari, 6-12 Agustus 2017.
Selain Aksioma dan KSM, acara juga akan diisi lomba karya tulis ilmiah (LKTI), dan ekspo madrasah. Untuk Aksioma akan diikuti 1.666 siswa, 130 juri, dan 374 pendamping.
Sementara untuk KSM diikuti 476 siswa, 68 juri, dan 374 pendamping. Untuk LKTI diikuti 204 siswa, sembilan juri, dan 102 pendamping. Secara keseluruhan, yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 3.403 orang.
Dalam ekspo madrasah, diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain talk show bertajuk Media Sosial Untuk Kampanye Islam Damai, Bedah Buku dan Persembahan Kreativitas Anak Madrasah, serta Pelatihan Pembuatan Video Pendek/VLOG.
Direktur KSKK Madrasah, Nur Kholis Setiawan mengatakan, Aksioma-KSM 2017 ini merupakan ajang strategis untuk mengembangkan bakat, kompetensi, dan prestasi anak muda serta menumbuhkembangkan karakter unggul, yang sekaligus menjadi tema kegiatan ini, yaitu Integritas, Sportivitas, Intelektualitas.
Menurut dia, tiga karakter tersebut sangat dibutuhkan, terutama pada era yang semakin kompetitif. “Ajang ini dimaksudkan untuk menyemai bibit-bibit prestasi para peserta didik madrasah non-akademis yang tentu, pertama sesuai dengan namanya pada cabang olahraga dan yang kedua, pada bidang seni,” kata Nur Kholis dalam siaran pers Kemenag yang diterima SINDOnews, Rabu (26/7/2017).
Tiga mata lomba untuk cabang olahraga yang diperlombakan kata dia, adalah tenis meja, bulutangkis, dan futsal.
Sementara untuk cabang seni ada lima yang diperlombakan, di antaranya lomba hadroh, musabaqah tilawatil Qur’an (MTQ), kaligrafi, dan lomba pidato dalam tiga bahasa, yakni bahasa Indonesia, bahasa Arab dan bahasa Inggris.
“Aksioma ini juga dimaksudkan untuk menjadi piranti penguat pendidikan karakter, karena yang ditumbuhkembangkan dalam ajang Aksioma adalah sportivitas dan juga religiusitas. Sehingga tentu prestasi dalam meraih kejuaraan tidak cukup hanya dengan prestasi kejuaraan, tapi yang lebih dari itu adalah menumbuhkembangkan kejujuran, sportivitas, dan kedewasaan dalam mereka bertanding dalam Aksioma tersebut,” ujarnya.
Dia mengharapkan Aksioma dan KSM dapat menjadi ajang yang efektif dan strategis dalam rangka memupuk motivasi siswa untuk terus mencintai dan bergairah mempelajari bidang seni, olahraga, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Setelah memiliki dan mengamalkan ajaran agama Islam yang kuat dan menjadi panutan bagi yang lainnya, sebagai anak bangsa yang baik dan berakhlakul karimah, diharapkan setiap siswa madrasah/sekolah mampu membangun bangsa khususnya di bidang Iptlek yang semakin hari semakin tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat saat ini," tuturnya.
Menurut Nur Kholis, sebenarnya Aksioma bukan kali ini digelar. Kegiatan ini dikatakannya program dua tahunan dan sudah diadakan sejak 2009.
Program ini merupakan program unggulan Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama. “Aksioma memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi terwujudnya semangat belajar siswa di madrasah. Terciptanya suasana tersebut di lingkungan pendidikan madrasah menumbuhkembangkan siswa dalam meraih prestasi belajar yang membanggakan," tuturnya.
Sesuai agenda, lanjut dia, pembukaan acara ini rencananya akan digelar 7 Agustus 2017. Dalam pembukaan itu, selain akan dipimpin langsung Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, juga akan dimeriahkan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun), Kiai Kanjeng, dan Grup Band Letto.
(dam)