IPW Tak Yakin Tito Karnavian Pensiun Dalam Waktu Dekat
A
A
A
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane angkat bicara
soal rencana pensiun dini Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Neta menilai rencana pensiun dini jenderal polisi bintang empat itu tak mungkin terkabul tanpa seizin Presiden. "IPW tidak mau berandai-andai soal posisi Kapolri. IPW tidak percaya Tito akan pensiun dini atau diganti dalam waktu dekat. Kecuali Presiden
meminta Tito masuk ke dalam kabinet," kata Neta kepada SINDOnews, Rabu
(12/7/2017).
Menurut Neta, rencana pensiun dini Tito juga sulit dikabulkan mengingat proses kenaikan jabatan mantan Kapolda Papua itu ke pucuk pimpinan Polri bisa dibilang fantastis.
Tito tercatat melampaui lima angkatan di atasnya untuk menjadi Kapolri. Sehingga,
lanjut Neta, sangat sulit menganalisa dan memprediksi siapa saja yang
berpeluang menjadi pengganti Tito.
"Penggantian Kapolri sekarang ini tidak mungkin terjadi. Paling cepat pergantian terjadi bersamaan penyusunan kabinet baru dalam pemerintahan baru hasil Pilpres 2019,"
ucap Neta.
Menurut dia, masa jabatan Tito hingga tahun 2022 sangat tepat bagi masa depan organisasi Polri. Dengan waktu yang panjang, Tito diyakini bisa memperbaiki internal Polri secara signifikan
"Tito bisa meletakkan dasar yang kuat untuk profesionalitas Polri sehingga penggantinya tinggal meneruskan," ucap Neta.
soal rencana pensiun dini Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Neta menilai rencana pensiun dini jenderal polisi bintang empat itu tak mungkin terkabul tanpa seizin Presiden. "IPW tidak mau berandai-andai soal posisi Kapolri. IPW tidak percaya Tito akan pensiun dini atau diganti dalam waktu dekat. Kecuali Presiden
meminta Tito masuk ke dalam kabinet," kata Neta kepada SINDOnews, Rabu
(12/7/2017).
Menurut Neta, rencana pensiun dini Tito juga sulit dikabulkan mengingat proses kenaikan jabatan mantan Kapolda Papua itu ke pucuk pimpinan Polri bisa dibilang fantastis.
Tito tercatat melampaui lima angkatan di atasnya untuk menjadi Kapolri. Sehingga,
lanjut Neta, sangat sulit menganalisa dan memprediksi siapa saja yang
berpeluang menjadi pengganti Tito.
"Penggantian Kapolri sekarang ini tidak mungkin terjadi. Paling cepat pergantian terjadi bersamaan penyusunan kabinet baru dalam pemerintahan baru hasil Pilpres 2019,"
ucap Neta.
Menurut dia, masa jabatan Tito hingga tahun 2022 sangat tepat bagi masa depan organisasi Polri. Dengan waktu yang panjang, Tito diyakini bisa memperbaiki internal Polri secara signifikan
"Tito bisa meletakkan dasar yang kuat untuk profesionalitas Polri sehingga penggantinya tinggal meneruskan," ucap Neta.
(dam)