TNI AL Gagalkan Penyelundupan Ratusan Trenggiling ke Malaysia
A
A
A
JAKARTA - Tim gabungan Western Fleet Quick Respone (WFQR) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) 1 dan Tim Libas Dinas Pengamanan TNI Angkatan Laut menyita satu ton trenggiling dari kawasan pergudangan 77 di Jalan Komodor Laut Yos sudarso, kawasan Kelurahan Titi Papan, Kecamatan Medan Deli, Medan Sumatera Utara, Senin (12/06/2017) sore.
Dalam penggerebekan tersebut, tim gabungan dari TNI AL berhasil menyita 223 ekor tringgiling dan menangkap dua tersangka, masing-masing Aeng (43) penduduk Kelurahan Titi Papan dan Ermanto (43) penduduk Stabat.
Komandan Pangkalan Utama TNI AL-1 Laksamana Pertama TNI Roberth Wolter Tappangan menjelaskan, saat dilakukan penggerebekan di lokasi pergudangan, sempat terjadi perlawanan dari beberapa orang pelaku yang merupakan pekerja, dengan cara mengunci semua pintu gudang.
Tim berhasil masuk dengan mendobrak pintu gudang, serta berhasil menemukan hewan trenggiling hidup sebanyak 199 ekor dan yang sudah mati dan sebanyak 24 ekor tringgiling, serta lima karung besar kulit tringgiling basah dan empat karung besar kulit tringgiling kering.
Jenderal bintang satu ini juga mengatakan, rencananya trenggiling tersebut akan diselundupkan ke Malaysia melalui jalur laut dan nantinya kulit teinggiling tersebut akan diolah menjadi bahan sabu, kemudian akan dikirim kembali ke Indonesia.
Roberth mengatakan, dari pengakuan pelaku, seluruh barang tangkapan tersebut, seharga Rp2,5 miliar. Sementara itu kedua pelaku saat ini sudah berada di Pom AL Lantamal-1 untuk diperiksa untuk mendalami kasus ini.
Dalam penggerebekan tersebut, tim gabungan dari TNI AL berhasil menyita 223 ekor tringgiling dan menangkap dua tersangka, masing-masing Aeng (43) penduduk Kelurahan Titi Papan dan Ermanto (43) penduduk Stabat.
Komandan Pangkalan Utama TNI AL-1 Laksamana Pertama TNI Roberth Wolter Tappangan menjelaskan, saat dilakukan penggerebekan di lokasi pergudangan, sempat terjadi perlawanan dari beberapa orang pelaku yang merupakan pekerja, dengan cara mengunci semua pintu gudang.
Tim berhasil masuk dengan mendobrak pintu gudang, serta berhasil menemukan hewan trenggiling hidup sebanyak 199 ekor dan yang sudah mati dan sebanyak 24 ekor tringgiling, serta lima karung besar kulit tringgiling basah dan empat karung besar kulit tringgiling kering.
Jenderal bintang satu ini juga mengatakan, rencananya trenggiling tersebut akan diselundupkan ke Malaysia melalui jalur laut dan nantinya kulit teinggiling tersebut akan diolah menjadi bahan sabu, kemudian akan dikirim kembali ke Indonesia.
Roberth mengatakan, dari pengakuan pelaku, seluruh barang tangkapan tersebut, seharga Rp2,5 miliar. Sementara itu kedua pelaku saat ini sudah berada di Pom AL Lantamal-1 untuk diperiksa untuk mendalami kasus ini.
(dam)