Transportasi, Pemondokan, dan Katering Musim Haji 2017 Sudah Siap
A
A
A
JAKARTA - Musim haji 2017 sudah memasuki proses kegiatan qur’ah atau pengundian pemondokan, khususnya yang ada di wilayah Makkah. Pengundian dilakukan mengingat adanya variasi fasilitas dan jarak yang tidak selalu sama.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag) Nur Syam mengatakan, pengundian penempatan jamaah haji pada pemondokan di Makkah diundi berdasarkan kloter keberangkatan. Kloter ini, kata dia disesuaikan dengan tipe pesawat masing-masing embarkasi haji.
"Tahun ini (2017), jumlah pemondokan di Makkah jumlahnya 155 gedung. Lalu ditambah tiga hotel cadangan yang minimal setara dengan hotel bintang tiga," ujar Nur Syam mewakili Menteri Agama (Menag) saat konferensi pers proses qur’ah di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin, 12 Juni 2017 malam.
Dia menerangkan, rata-rata hotel tersebut nantinya memiliki kapasitas sebanyak hotel bintang tiga. Selain itu, ltutur dia lokasinya juga terjangkau untuk mempermudah petugas berkoordinasi, melayani, dan memonitoring kondisi para calon jamaah haji.
"Kloter yang tidak di-qur’ah merupakan kloter gabungan dan kloter akhir yang kapasitasnya masih dapat berubah. Agar penempatannya berada pada satu akomodasi dan tidak terpisah rombongan, maka kloter-kloter tersebut tidak dilakukan pengundian pemondokan," tuturnya.
Sementara itu, bagi pemondokan calon jamaah haji di Madinah berada di wilayah Markaziyah Syimaliah, Gharbiyah, dan Janubiyah. Menurutnya, mereka juga akan menempati tempat-tempat terbaik dengan jarak tempuh pemondokan maksimal di wilayah tersebut berkisar 1.200 meter.
Dia menambahkan, jamaah yang memiliki jarak tempuh lebih dari 1.500 meter tak perlu risau. Sebab telah dipersiapkan segala perlengkapannya dengan bus salawat berkapasitas memadai dan beroperasi selama 24 jam.
"Bahwa dengan kembalinya 100% calon jamaah haji di seluruh dunia, lalu menimbulkan kompetisi yang ketat (pemondokan jemaah haji), kami tetap bisa memberikan jarak tempuh terbaik. Artinya, meski jumlah jamaah bertambah kami bisa menempati tempat yang saya rasa sangat baik," ucapnya.
Dia mengungkapkan, tahun ini, kuota haji untuk Indonesia bertambah 10.000 orang sehingga seluruhnya berjumlah 221.000 calon jamaah haji. "Seluruh proses haji Insya Allah sudah kami laksanakan mulai dari transportasi, penyediaan terhadap pemondokan, penyediaan terhadap katering," ungkapnya. (Baca: Arab Saudi Diminta Tingkatkan Jumlah Toilet di Arafah)
Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher mengyambut baik atas pelayanan haji dari waktu ke waktu yang semakin baik. Hal ini seiring dengan sikap penyelenggara yang memerhatikan segala aspek dalam meningkatkan pelayanan haji selanjutnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag) Nur Syam mengatakan, pengundian penempatan jamaah haji pada pemondokan di Makkah diundi berdasarkan kloter keberangkatan. Kloter ini, kata dia disesuaikan dengan tipe pesawat masing-masing embarkasi haji.
"Tahun ini (2017), jumlah pemondokan di Makkah jumlahnya 155 gedung. Lalu ditambah tiga hotel cadangan yang minimal setara dengan hotel bintang tiga," ujar Nur Syam mewakili Menteri Agama (Menag) saat konferensi pers proses qur’ah di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin, 12 Juni 2017 malam.
Dia menerangkan, rata-rata hotel tersebut nantinya memiliki kapasitas sebanyak hotel bintang tiga. Selain itu, ltutur dia lokasinya juga terjangkau untuk mempermudah petugas berkoordinasi, melayani, dan memonitoring kondisi para calon jamaah haji.
"Kloter yang tidak di-qur’ah merupakan kloter gabungan dan kloter akhir yang kapasitasnya masih dapat berubah. Agar penempatannya berada pada satu akomodasi dan tidak terpisah rombongan, maka kloter-kloter tersebut tidak dilakukan pengundian pemondokan," tuturnya.
Sementara itu, bagi pemondokan calon jamaah haji di Madinah berada di wilayah Markaziyah Syimaliah, Gharbiyah, dan Janubiyah. Menurutnya, mereka juga akan menempati tempat-tempat terbaik dengan jarak tempuh pemondokan maksimal di wilayah tersebut berkisar 1.200 meter.
Dia menambahkan, jamaah yang memiliki jarak tempuh lebih dari 1.500 meter tak perlu risau. Sebab telah dipersiapkan segala perlengkapannya dengan bus salawat berkapasitas memadai dan beroperasi selama 24 jam.
"Bahwa dengan kembalinya 100% calon jamaah haji di seluruh dunia, lalu menimbulkan kompetisi yang ketat (pemondokan jemaah haji), kami tetap bisa memberikan jarak tempuh terbaik. Artinya, meski jumlah jamaah bertambah kami bisa menempati tempat yang saya rasa sangat baik," ucapnya.
Dia mengungkapkan, tahun ini, kuota haji untuk Indonesia bertambah 10.000 orang sehingga seluruhnya berjumlah 221.000 calon jamaah haji. "Seluruh proses haji Insya Allah sudah kami laksanakan mulai dari transportasi, penyediaan terhadap pemondokan, penyediaan terhadap katering," ungkapnya. (Baca: Arab Saudi Diminta Tingkatkan Jumlah Toilet di Arafah)
Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher mengyambut baik atas pelayanan haji dari waktu ke waktu yang semakin baik. Hal ini seiring dengan sikap penyelenggara yang memerhatikan segala aspek dalam meningkatkan pelayanan haji selanjutnya.
(kur)