Din Syamsuddin: Aliansi Russia-Dunia Islam Bisa Jadi Model

Jum'at, 19 Mei 2017 - 13:14 WIB
Din Syamsuddin: Aliansi...
Din Syamsuddin: Aliansi Russia-Dunia Islam Bisa Jadi Model
A A A
JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan bahwa Aliansi Strategis Russia-Dunia Islam dapat menjadi model kemitraan dan kerja sama yang positif untuk membangun peradaban dunia baru yg berkemajuan, berkeadilan dan berkeadaban.

Demikian salah satu pokok pidato DS pada Sidang Kelompok Visi Strategis Russia-Dunia Islam (Group for Strategic Vision "Russia-Islamic World") di Grozny City, Federasi Russia, Rabu 17 Mei 2017.

Din Syamsuddin yang menjadi anggota kelompok ini sejak 2007 menjelaskan bahwa dunia pasca Perang Dingin memang membawa ketidakpastian. Kedua tesis The End of History Fukuyama dan tesis The Clash of Civilization Huntington memang terjadi, namun mendorong konvergensi.

"Sayangnya konvergensi itu tidak berwajah positif terhadap Dunia Islam sebagai pilar penting peradaban dunia. Yang terjadi justeru 'permusuhan' terhadap Islam baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti adanya Proxy War antara sesama negara Islam," ujarnya melalui rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (19/5/2017).

Dia berpandangan, globalisasi yang semula dimaksudkan untuk adanya keadaan monolitik dalam bidang politik dan ekonomi yang bersifat liberalistik, justru membangkitkan negara-negara lain, yang ditandai oleh kebangkitan Asia Timur. Sebagai akibatnya, negara-negara Barat merasa terkalahkan sehingga membangkitkan ultra-nasionalisme seperti yang terjadi di Amerika Serikat dan beberapa negara Barat.

Sayangnya, menurut Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta ini, Dunia Barat masih melihat Islam sebagai ancaman daripada mitra strategis untuk kemajuan bersama. Maka, lanjut Din, aliansi strategis Russia-Dunia Islam merupakan alternatif positif.

"Walaupun tidak ada makan siang gratis, namun Russia dapat mengedepankan pendekatan 'kemitraan ramah Islam' (Islam friendly partnership), yang tentu saling menguntungkan," tuturnya.

Menurut Din, Russia memerlukan Dunia Islam terutama untuk dukungan politik dan kerja sama ekonomi. Dunia Islam pun dapat memanfaatkan kekuatan Russia yang masih menyisakan keunggulan iptek dan juga ekonomi.

"Maka, jika aliansi strategis Russia-Dunia Islam dapat mengubah visi strategis ke dalam aksi-aksi strategis, tidak mustahil akan ikut mendukung terwujudnya tatanan dunia baru yang damai, adil dan sejahtera," paparnya.

Pertemuan Kelompok tersebut dihadiri oleh Presiden Republik Tatarstan Rustam Minikhanov sebagai Ketua Kelompok, Presiden Chechnya Ramadan Kadirov sebagai tuan rumah, sejumlah tokoh Federasi Russia, dan tokoh dari berbagai negara Islam.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1108 seconds (0.1#10.140)