Dugaan Keterlibatan Setnov di Kasus E-KTP Jadi Ajang Taruhan
A
A
A
JAKARTA - Dugaan keterlibatan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto di kasus dugaan korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) menjadi ajang taruhan. Pasalnya, pria yang akrab disapa Setnov itu dinilai beberapa kali lolos dari kasus.
Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mengatakan, bahwa banyak pihak menilai Setnov adalah orang yang sakti terhadap hukum. "Karena beberapa kali lolos terus," ujarnya dalam diskusi Jaringan Masyarakat Anti Korupsi (JaMAK) bertajuk Hak Angket DPR dan Komitmen Pemberantasan Korupsi di Hotel Puri Denpasar, Jakarta Selatan, Minggu (7/5/2017).
Bahkan, kata dia, ada yang memprediksi bahwa Setnov bakal lolos dari kasus dugaan korupsi e-KTP jika dua minggu ke depan tidak ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Bahkan ada yang taruhan, saya serius ini. Ada yang taruhan bisa kena atau enggak, ini kan spekulasi yang menurut saya," ungkapnya.
Dia mengakui, mengusulkan ada pemilihan ketua umum Partai Golkar yang baru ketika nama Setya Novanto ikut disebut dalam dakwaan Irman dan Sugiharto pada kasus dugaan korupsi e-KTP. "Karena sudah tidak legitimate," ucapnya.
Kemudian dengan langkah KPK mencegah Setya Novanto untuk bepergian ke luar negeri, dia berharap kader Partai Golkar bisa menyadarinya. Maka itu, dia menyarankan KPK serius jika memang Setnov tak terlibat, tidak perlu dicegah ke luar negeri.
"Karena ini akan mengganggu proses politik di partai politik itu sendiri. Dan itu berpengaruh di DPR. Dan secara keseluruhan proses politik di Indonesia," pungkasnya.
Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mengatakan, bahwa banyak pihak menilai Setnov adalah orang yang sakti terhadap hukum. "Karena beberapa kali lolos terus," ujarnya dalam diskusi Jaringan Masyarakat Anti Korupsi (JaMAK) bertajuk Hak Angket DPR dan Komitmen Pemberantasan Korupsi di Hotel Puri Denpasar, Jakarta Selatan, Minggu (7/5/2017).
Bahkan, kata dia, ada yang memprediksi bahwa Setnov bakal lolos dari kasus dugaan korupsi e-KTP jika dua minggu ke depan tidak ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Bahkan ada yang taruhan, saya serius ini. Ada yang taruhan bisa kena atau enggak, ini kan spekulasi yang menurut saya," ungkapnya.
Dia mengakui, mengusulkan ada pemilihan ketua umum Partai Golkar yang baru ketika nama Setya Novanto ikut disebut dalam dakwaan Irman dan Sugiharto pada kasus dugaan korupsi e-KTP. "Karena sudah tidak legitimate," ucapnya.
Kemudian dengan langkah KPK mencegah Setya Novanto untuk bepergian ke luar negeri, dia berharap kader Partai Golkar bisa menyadarinya. Maka itu, dia menyarankan KPK serius jika memang Setnov tak terlibat, tidak perlu dicegah ke luar negeri.
"Karena ini akan mengganggu proses politik di partai politik itu sendiri. Dan itu berpengaruh di DPR. Dan secara keseluruhan proses politik di Indonesia," pungkasnya.
(kri)