Ngomong Soal Setya Novanto, Yorrys Raweyai Disemprit DPP Golkar

Selasa, 02 Mei 2017 - 17:40 WIB
Ngomong Soal Setya Novanto,...
Ngomong Soal Setya Novanto, Yorrys Raweyai Disemprit DPP Golkar
A A A
JAKARTA - DPP Partai Golkar memberikan surat peringatan tertulis kepada Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Golkar, Yorrys Raweyai karena dianggap telah mengganggu soliditas partai.

Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (2/5/2017) sore, Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan dan Daerah DPP Partai Golkar Freddy Latumahina membacakan surat peringatan tersebut.

Surat peringatan ditandatangani Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham. "Hari ini saya dapat tugas dari DPP menyampaikan surat kepada Pak Yorrys. Surat itu adalah surat peringatan dari DPP Partai Golkar," ucap Freddy, Selasa (2/5/2017).

Freddy mengatakan, surat peringatan diberikan kepada Yoorys karena yang bersangkutan dianggap melanggar kesepakatan rapat.

Rapat yang dimaksud adalah rapat pengurus harian Partai Golkar tanggal 5 April 2017 yang memutuskan antara lain, Partai Golkar harus menjaga soliditas partai dan konsolidasi untuk Pilkada 2018 dan Pemilu Legislatif 2019.

Melalui rapat tersebut, diharapkan seluruh kader Golkar mampu menjaga suasana dan tidak mengeluarkan pernyataan kontroversial. "Kesepakatan itu kita pegang sampai sekarang," kata Freddy.

Namun, kata Freddy, Yorrys menyampaikan pernyataan kontroversial terkait status Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang tengah menjadi saksi dalam kasus korupsi e-KTP di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Baca Juga: Penjelasan Yorrys Sebut Setya Novanto Akan Jadi Tersangka )

Freddy mengatakan, pernyataan Yorrys tersebut mengegerkan internal Golkar. Partai beringin tak menduga pernyataan tersebut keluar dari lisan Yorrys, sementara dia sendiri yang mengusulkan agar pengurus Golkar tidak menyampaikan hal-hal di luar partai.

"Itu ide yang baik menurut kita. Ternyata hal itu beliau lampaui. Karena itu DPP merasa perlu memberikan peringatan, peringatan itu berupa peringatan tertulis," ucap Freddy.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1468 seconds (0.1#10.140)