Elektabilitas Merosot, Yorrys Khawatir Golkar Jadi Public Enemy
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPD I dan II Partai Golkar telah menggelar pertemuan menyikapi polemik di internal Partai Golkar, salah satunya tentang Ketua Umum Golkar Setya Novanto. Pengurus Golkar di daerah tetap berkomitmen terhadap kepemimpinan pria yang akrab disapa Setnov itu.
Menanggapi pertemuan ini, Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar, Yorrys Raweyai menganggap pertemuan yang dihadiri pengurus DPD I dan II normatif saja.
"Jangan (pertemuan DPD I-II) itu terkesan oleh publik. Saya khawatir jangan Golkar jadi public enemy. Ini parpol," ujar Yorrys di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (27/4/2017).
Yorrys meminta agar Golkar tak terlalu mempublikasikan 'masalah' yang terjadi di internal partai kepada masyarakat. Termasuk hasil pertemuan para pengurus daerah. Sebab, ia khawatir jika dipublikasikan akan berpengaruh terhadap elektabilitas partai.
Menurutnya, partai berlambang pohon beringin berdasarkan survei, eletabilitasnya sedang merosot. Maka itu, semua pihak diminta ikut bertanggung jawab. Belum lagi, keputusan Golkar dalam Munaslub sebelumnya memutuskan mendukung pemerintahan Joko Widodo, dan mengusungnya kembali menjadi calon presiden pada 2019.
"Ini harus kerja politik yang lebih baik. Kalau dikesankan publik Golkar lawan pemerintah gimana. Kayak cekal diprotes, angket KPK, revisi Undang-undang KPK, ini kesannya Golkar yang pelopori ini enggak boleh (terjadi)," pungkasnya.
Menanggapi pertemuan ini, Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar, Yorrys Raweyai menganggap pertemuan yang dihadiri pengurus DPD I dan II normatif saja.
"Jangan (pertemuan DPD I-II) itu terkesan oleh publik. Saya khawatir jangan Golkar jadi public enemy. Ini parpol," ujar Yorrys di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (27/4/2017).
Yorrys meminta agar Golkar tak terlalu mempublikasikan 'masalah' yang terjadi di internal partai kepada masyarakat. Termasuk hasil pertemuan para pengurus daerah. Sebab, ia khawatir jika dipublikasikan akan berpengaruh terhadap elektabilitas partai.
Menurutnya, partai berlambang pohon beringin berdasarkan survei, eletabilitasnya sedang merosot. Maka itu, semua pihak diminta ikut bertanggung jawab. Belum lagi, keputusan Golkar dalam Munaslub sebelumnya memutuskan mendukung pemerintahan Joko Widodo, dan mengusungnya kembali menjadi calon presiden pada 2019.
"Ini harus kerja politik yang lebih baik. Kalau dikesankan publik Golkar lawan pemerintah gimana. Kayak cekal diprotes, angket KPK, revisi Undang-undang KPK, ini kesannya Golkar yang pelopori ini enggak boleh (terjadi)," pungkasnya.
(kri)