Pejabat Kemendagri Tutupi Identitas Anggota DPR Penerima Bingkisan
Pejabat Kemendagri Tutupi Identitas Anggota DPR Penerima Bingkisan
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Drajat Wisnu Setyawan mengaku pernah diperintah terdakwa kasus dugaan korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) Irman untuk menyampaikan bingkisan ke sebuah rumah di Kompleks Anggota DPR, Kalibata, Jakarta Selatan. Namun, Drajat mengaku tidak mengetahui identitas pemilik rumah tersebut.
Sebab, Drajat mengklaim hanya dibekali alamat oleh Irman yang tak lain mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). "Alamat di Kompleks DPR di Kalibata," ujar Drajat dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi proyek e-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Dia mengatakan, anggota DPR yang tinggal di rumah dituju sedang tidak berada di tempat. Alhasil, bingkisan itu diberikannya ke seorang perempuan yang diduganya sebagai istri dari pemilik rumah itu.
"Yang enggak ada siapa? Kok bagaimana Anda tahu alamatnya enggak tahu orangnya? Pasti Anda tanya, masa tanya Pak Anu Anda, kan enggak mungkin," cecar Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdul Basyir kepada Drajat.
Namun, Drajat terus berdalih tidak mengetahuinya. Dirinya yang awalnya terus menjawab pertanyaan jaksa KPK langsung berubah gugup dan terbata-bata. "Saya enggak dapat informasi nama suaminya," kata Drajat.
Jaksa KPK pun meminta Drajat kooperatif dalam menjawab pertanyaan, sebab kehadirannya dalam persidangan hanya sebagai saksi untuk terdaka kasus e-KTP, Irman dan Sugiharto. "Saya enggak diberi namanya," jawab Drajat.
Dirinya pun kembali mengaku tidak mengetahui saat dicecar jaksa KPK, apakah rumah yang dimaksud milik Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin. "Saya enggak tahu Pak," kata Drajat yang juga sebagai Ketua Panitia Lelang proyek pengadaan e-KTP itu.
Sebab, Drajat mengklaim hanya dibekali alamat oleh Irman yang tak lain mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). "Alamat di Kompleks DPR di Kalibata," ujar Drajat dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi proyek e-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Dia mengatakan, anggota DPR yang tinggal di rumah dituju sedang tidak berada di tempat. Alhasil, bingkisan itu diberikannya ke seorang perempuan yang diduganya sebagai istri dari pemilik rumah itu.
"Yang enggak ada siapa? Kok bagaimana Anda tahu alamatnya enggak tahu orangnya? Pasti Anda tanya, masa tanya Pak Anu Anda, kan enggak mungkin," cecar Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdul Basyir kepada Drajat.
Namun, Drajat terus berdalih tidak mengetahuinya. Dirinya yang awalnya terus menjawab pertanyaan jaksa KPK langsung berubah gugup dan terbata-bata. "Saya enggak dapat informasi nama suaminya," kata Drajat.
Jaksa KPK pun meminta Drajat kooperatif dalam menjawab pertanyaan, sebab kehadirannya dalam persidangan hanya sebagai saksi untuk terdaka kasus e-KTP, Irman dan Sugiharto. "Saya enggak diberi namanya," jawab Drajat.
Dirinya pun kembali mengaku tidak mengetahui saat dicecar jaksa KPK, apakah rumah yang dimaksud milik Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin. "Saya enggak tahu Pak," kata Drajat yang juga sebagai Ketua Panitia Lelang proyek pengadaan e-KTP itu.
(kri)
Explore More