Novel Disiram Air Keras, Ini Pernyataan Sikap Wadah Pegawai KPK

Selasa, 11 April 2017 - 14:53 WIB
Novel Disiram Air Keras, Ini Pernyataan Sikap Wadah Pegawai KPK
Novel Disiram Air Keras, Ini Pernyataan Sikap Wadah Pegawai KPK
A A A
JAKARTA - Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) bereaksi keras atas kekerasan berupa penyiraman air keras oleh orang yang tak dikenal kepada Penyidik Senior sekaligus Ketua WP KPK Novel Baswedan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) WP KPK Aulia Posteria menuturkan, hari ini telah terjadi kekerasan kepada salah seorang penyidik KPK yang juga sekaligus Ketua WP KPK Novel Baswedan dengan menyiram air keras pada saat pulang dari masjid selepas salat subuh. Teror tersebut bukanlah pertama kalinya menimpa pegawai KPK.

"Pada tahun 2016, Novel Baswedan ditabrak secara sengaja dengan mobil oleh orang yang tidak dikenal," ujar Aulia melalui siaran pers kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Pada tahun sebelumnya, tutur dia, Afif Julian Miftah yang juga salah seorang penyidik KPK mengalami terror berupa ancaman bom dan pengrusakan mobil miliknya dengan air keras. Menurut WP, lanjut Aulia, berbagai terror tersebut menunjukkan bahwa semakin banyaknya pihak-pihak yang ingin melakukan intervensi dan teror dalam proses penegakan hukum yang dilakukan KPK.

"Di sisi lain, hal tersebut menunjukkan bahwa pengamanan terhadap ancaman teror belum secara optimal dilakukan. Terlebih saat ini KPK sedang menangani berbagai kasus yang diduga melibatkan pihak-pihak yang mempunyai posisi strategis," bebernya.

Lebih lanjut, Aulia mengungkapkan, intervensi lain juga dilakukan dengan upaya untuk memperlemah kewenangan KPK melalui revisi UU KPK yang semakin gencar dilakukan. Hal tersebut membuat kerja-kerja pemberantasan korupsi menjadi terhambat.

Berangkat dari permasalahan tersebut, WP menyatakan lima sikap. "Pertama, Kami pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi tidak takut atas berbagai teror yang menimpa kami. Berbagai terror tersebut akan membuat kami semakin yakin bahwa kami berada di jalan yang benar," tegas Aulia.

Kedua, WP KPK mendorong kepada pimpinan KPK untuk segara memperkuat sistem pengamanan yang lebih baik sehingga dapat memastikan keamanan bagi pegawai khususnya yang memiliki risiko tinggi.

Ketiga, mendorong pimpinan KPK untuk tidak ragu meneruskan kasus kasus TPK (Tindak Pidana Korupsi) yang sedang ditangani termasuk untuk menetapkan tersangka, menaikkan ke tingkat penyidikan dan segera menuntut dan melimpahkan ke pengadilan.

"Keempat, menuntut kepada presiden untuk dapat membongkar berbagai teror kepada KPK melalui pembentukan tim pencari fakta secara independen yang melibatkan berbagai pihak dan menunjukkan kebijakan yang mendukung pemberantasan korupsi," ucap Aulia.

Poin terakhir, dia menambahkan, WP KPK mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu melawan berbagai bentuk intervensi dan terror terhadap upaya pemberantasan korupsi.

"Sekian pernyataan sikap dari kami. Kami percaya bahwa Allah SWT selalu bersama orang-orang yang memperjuangkan kebenaran," tutupnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3896 seconds (0.1#10.140)