HT Motivasi Santri Al-Qur'an Harsallakum Bengkulu Jadi Generasi Produktif
A
A
A
BENGKULU - Generasi muda harus produktif agar bisa berkontribusi membangun daerah dan kemajuan bangsa.
Pesan itu disampaikan Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat berbagi pengalaman kewirausahaan di Pondok Pesantren Al-Qur’an Harsallakum, Bengkulu, Kamis (6/4/2017).
"Indonesia membutuhkan generasi muda produktif," ucap HT di hadapan santri ponpes pimpinan KH Harius Rusli itu.
Penduduk Indonesia bertambah sekitar 5 juta jiwa setiap dua tahun. Pesatnya pertumbuhan penduduk ini harus diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan, agar angka pengangguran tidak terus meningkat.
Karena itulah, generasi muda harus mengubah mindset, harus berpikir progresif. Bukan menjadi pencari kerja saat mentas dari bangku sekolah atau kuliah nanti, tetapi harus menjadi pemberi kerja.
"Saya memberikan kuliah umum di 160 lebih perguruan tinggi, membangun generasi muda di daerah berpikir progresif," tuturnya pria yang akan genap berusia 52 tahun pada September mendatang itu.
Setiap kali menginjakkan kakinya di perguruan tinggi, juga ponpes dan sekolah menengah di berbagai daerah di Indonesia, HT membagikan ilmu bagaimana menjadi ntrepreneur alias wirausahawan.
Harapannya, banyak yang mengikuti jejaknya sebagai entrepreneur. Bukan hanya mempekerjakan dirinya, entrepreneur bisa membuka lapangan pekerjaan yang sangat dibutuhkan masyarakat di tanah air.
Saat ini Indonesia masih kekurangan entrepreneur. Idealnya 3% penduduk di tanah air adalah entrepreneur. Namun, saat ini jumlahnya jauh di bawah itu.
"Saya senang berbagi pengalaman entrepreneurship, agar wirausawahan di daerah tumbuh, lapangan kerja tercipta, masyarakat terbangun." katanya diiringi senyum.
Masyarakat bawah harus dibangun dengan keberpihakan agar lebih cepat naik ke tengah, yang tengah ke atas sehingga kelompok produktif meningkat. Jika masyarakat terbangun dengan baik, daerah-daerah akan terbangun menjadi pilar perekonomian nasional.
Semakin banyak pilarnya, semakin cepat Indonesia bisa menjadi negara maju. Tak seperti sekarang ini, hanya kota-kota besar dan sebagian kecil masyarakat yang menopang ekonomi Indonesia.
"Indonesia belum makmur karena kesenjangan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerahnya. Ini harus diatasi," tegas pria asal Surabaya, Jawa Timur itu.
Pagi itu, HT menyemangati santri agar tidak takut melangkah untuk membangun karir sebagai entrepreneur. Menurutnya, siapapun bisa sukses asal memiliki visi yang jelas, serta mengimplementasikannya dengan berkualitas dan cepat.
"Kesuksesan hak setiap orang. Sukses tidak pilih-pilih orang. Jika kalian berkualitas, kalian berhak sukses," pungkasnya.
Pesan itu disampaikan Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat berbagi pengalaman kewirausahaan di Pondok Pesantren Al-Qur’an Harsallakum, Bengkulu, Kamis (6/4/2017).
"Indonesia membutuhkan generasi muda produktif," ucap HT di hadapan santri ponpes pimpinan KH Harius Rusli itu.
Penduduk Indonesia bertambah sekitar 5 juta jiwa setiap dua tahun. Pesatnya pertumbuhan penduduk ini harus diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan, agar angka pengangguran tidak terus meningkat.
Karena itulah, generasi muda harus mengubah mindset, harus berpikir progresif. Bukan menjadi pencari kerja saat mentas dari bangku sekolah atau kuliah nanti, tetapi harus menjadi pemberi kerja.
"Saya memberikan kuliah umum di 160 lebih perguruan tinggi, membangun generasi muda di daerah berpikir progresif," tuturnya pria yang akan genap berusia 52 tahun pada September mendatang itu.
Setiap kali menginjakkan kakinya di perguruan tinggi, juga ponpes dan sekolah menengah di berbagai daerah di Indonesia, HT membagikan ilmu bagaimana menjadi ntrepreneur alias wirausahawan.
Harapannya, banyak yang mengikuti jejaknya sebagai entrepreneur. Bukan hanya mempekerjakan dirinya, entrepreneur bisa membuka lapangan pekerjaan yang sangat dibutuhkan masyarakat di tanah air.
Saat ini Indonesia masih kekurangan entrepreneur. Idealnya 3% penduduk di tanah air adalah entrepreneur. Namun, saat ini jumlahnya jauh di bawah itu.
"Saya senang berbagi pengalaman entrepreneurship, agar wirausawahan di daerah tumbuh, lapangan kerja tercipta, masyarakat terbangun." katanya diiringi senyum.
Masyarakat bawah harus dibangun dengan keberpihakan agar lebih cepat naik ke tengah, yang tengah ke atas sehingga kelompok produktif meningkat. Jika masyarakat terbangun dengan baik, daerah-daerah akan terbangun menjadi pilar perekonomian nasional.
Semakin banyak pilarnya, semakin cepat Indonesia bisa menjadi negara maju. Tak seperti sekarang ini, hanya kota-kota besar dan sebagian kecil masyarakat yang menopang ekonomi Indonesia.
"Indonesia belum makmur karena kesenjangan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerahnya. Ini harus diatasi," tegas pria asal Surabaya, Jawa Timur itu.
Pagi itu, HT menyemangati santri agar tidak takut melangkah untuk membangun karir sebagai entrepreneur. Menurutnya, siapapun bisa sukses asal memiliki visi yang jelas, serta mengimplementasikannya dengan berkualitas dan cepat.
"Kesuksesan hak setiap orang. Sukses tidak pilih-pilih orang. Jika kalian berkualitas, kalian berhak sukses," pungkasnya.
(nag)