Perindo Ingatkan Pemerintah agar Pro-Rakyat
A
A
A
OGAN ILIR - Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo optimistis kesenjangan ekonomi dapat diatasi jika negara berpihak kepada kepentingan masyarakat.
“Indonesia maju bila kesenjangan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah diatasi dengan keberpihakan,” tutur pria yang biasa disapa HT itu saat melantik pengurus 241 DPRt Partai Perindo Kabupaten Ogan Ilir di Indralaya, Sumatera Selatan, Rabu 5 April 2017.
HT menilai pembangunan daerah-daerah di Indonesia tidak merata. Pembangunan hanya terlihat di kota-kota besar, antara lain Jakarta, Surabaya. Tak ayal, kata dia, kesenjangan kesejahteraan masyarakat semakin lebar dari tahun ke tahun.
Kondisi itu juga dinilainya akibat kebijakan pemerintah yang terlalu pro-bisnis. Seharusnya, kata HT, arah pembangunan harus imbang, yakni juga harus pro-rakyat.
“Perjuangan Perindo, Indonesia tidak hanya menerapkan pro-bisnis tapi juga pro-rakyat, keberpihakan nyata membangun masyarakat,” tutur HT
HT ingin daerah menjadi kekuatan baru perekonomian nasional. Oleh karena itu, pembangunan juga harus dilakukan di seluruh daerah. Menurut dia, membangun daerah memiliki arti membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
“Tumbuhkan basis pemberi kerja, mengimbangi pesatnya pertumbuhan penduduk agar kesenjangan tidak melebar,” ucap HT.
Kepada kader Partai Perindo, dia menyerukan untuk turun langsung membantu dan membangun masyarakat agar kesejahterannya meningkat. “Maksimalkan program 100.000 Gerobak Perindo, pertanian, nelayan. Kita bangun masyarakat,” seru HT disambut tepuk tangan kader partainya.
Bila menjadi negara maju, tambah HT, Indonesia memiliki kemampuan untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Di bidang pendidikan, misalnya bisa menyubsidi bahkan menggratiskan pendidikan masyarakat hingga ke perguruan tinggi.
Dia mengungkapkan, saat ini lulusan perguruan tinggi Indonesia hanya sekitar 11%. Kalah jauh dengan negara-negara Asia lainnya, terlebih Eropa dan Amerika Serikat yang mencapai 90-100%.
Di bidang kesehatan, negara maju bisa menjamin pelayanan kesehatan yang baik untuk masyarakatnya. Begitu pun untuk tempat tinggal, bisa disubsidi. Bahkan pengangguran mendapat tunjangan agar bisa hidup layak sampai menemukan pekerjaan.
“Indonesia maju bila kesenjangan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah diatasi dengan keberpihakan,” tutur pria yang biasa disapa HT itu saat melantik pengurus 241 DPRt Partai Perindo Kabupaten Ogan Ilir di Indralaya, Sumatera Selatan, Rabu 5 April 2017.
HT menilai pembangunan daerah-daerah di Indonesia tidak merata. Pembangunan hanya terlihat di kota-kota besar, antara lain Jakarta, Surabaya. Tak ayal, kata dia, kesenjangan kesejahteraan masyarakat semakin lebar dari tahun ke tahun.
Kondisi itu juga dinilainya akibat kebijakan pemerintah yang terlalu pro-bisnis. Seharusnya, kata HT, arah pembangunan harus imbang, yakni juga harus pro-rakyat.
“Perjuangan Perindo, Indonesia tidak hanya menerapkan pro-bisnis tapi juga pro-rakyat, keberpihakan nyata membangun masyarakat,” tutur HT
HT ingin daerah menjadi kekuatan baru perekonomian nasional. Oleh karena itu, pembangunan juga harus dilakukan di seluruh daerah. Menurut dia, membangun daerah memiliki arti membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
“Tumbuhkan basis pemberi kerja, mengimbangi pesatnya pertumbuhan penduduk agar kesenjangan tidak melebar,” ucap HT.
Kepada kader Partai Perindo, dia menyerukan untuk turun langsung membantu dan membangun masyarakat agar kesejahterannya meningkat. “Maksimalkan program 100.000 Gerobak Perindo, pertanian, nelayan. Kita bangun masyarakat,” seru HT disambut tepuk tangan kader partainya.
Bila menjadi negara maju, tambah HT, Indonesia memiliki kemampuan untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Di bidang pendidikan, misalnya bisa menyubsidi bahkan menggratiskan pendidikan masyarakat hingga ke perguruan tinggi.
Dia mengungkapkan, saat ini lulusan perguruan tinggi Indonesia hanya sekitar 11%. Kalah jauh dengan negara-negara Asia lainnya, terlebih Eropa dan Amerika Serikat yang mencapai 90-100%.
Di bidang kesehatan, negara maju bisa menjamin pelayanan kesehatan yang baik untuk masyarakatnya. Begitu pun untuk tempat tinggal, bisa disubsidi. Bahkan pengangguran mendapat tunjangan agar bisa hidup layak sampai menemukan pekerjaan.
(dam)