Umat Islam Turun ke Jalan karena Pemerintah Kurang Apresiasi
A
A
A
JAKARTA - Pimpinan Pondok Pesantren Darurohman, KH Syukron Makmun menilai sejatinya aspirasi masyarakat bisa disampaikan melalui perwakilan di DPR dan partai politik.
Aspirasi, kata dia, bisa juga disampaikan kepada Presiden melalui cara bertemu langsung. "Yang tidak punya partai, kita bisa (menyampaikan aspirasi-red) selama Presiden misalnya mau bertemu dengan kita, mari bertemu saja," ujar Syukron usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/4/2017). (Baca Juga: Bertemu Jokowi, Ulama Minta Persoalan Bangsa Diselesaikan Secara Adil
Dia mengaku sudah terbiasa untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Presiden, seperti yang pernah dilakukannya saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dari pertemuan itu, kata dia, kalangan ulama dan umat bisa menyampaikan unek-uneknya. "Sebaiknya kita mengeluarkan unek-unek itu (dengan cara-red) tunjuk perwakilannya bertemu dengan Presiden, bertemu dengan menteri," tuturnya.
Terkait banyaknya aksi turun ke jalan yang dilakukan umat Islam meski berulang kali pemerintah melakukan pertemuan dengan ulama, Syukron menilai itu terjadi karena pemerintah kurang mengapresiasi keinginan rakyat.
"Kalau saja mereka demo sekali, pemerintah memberikan apresiasi dengan positif pada mereka, saya rasa tidak akan berdemo lagi," tuturnya.
Berdasarkan catatan SINDOnews beberapa kali umat Islam menggelar aksi turun ke jalan di Jakarta antara lain Aksi 2 Desember 2012 (Aksi 212) yang diikuti oleh ratusan ribu orang menuntut penegakan hukum kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Tidak berhenti di situ, aksi turun jalan juga terjadi pada 21 Februari 2017 dan 31 Maret 2017.
Aspirasi, kata dia, bisa juga disampaikan kepada Presiden melalui cara bertemu langsung. "Yang tidak punya partai, kita bisa (menyampaikan aspirasi-red) selama Presiden misalnya mau bertemu dengan kita, mari bertemu saja," ujar Syukron usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/4/2017). (Baca Juga: Bertemu Jokowi, Ulama Minta Persoalan Bangsa Diselesaikan Secara Adil
Dia mengaku sudah terbiasa untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Presiden, seperti yang pernah dilakukannya saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dari pertemuan itu, kata dia, kalangan ulama dan umat bisa menyampaikan unek-uneknya. "Sebaiknya kita mengeluarkan unek-unek itu (dengan cara-red) tunjuk perwakilannya bertemu dengan Presiden, bertemu dengan menteri," tuturnya.
Terkait banyaknya aksi turun ke jalan yang dilakukan umat Islam meski berulang kali pemerintah melakukan pertemuan dengan ulama, Syukron menilai itu terjadi karena pemerintah kurang mengapresiasi keinginan rakyat.
"Kalau saja mereka demo sekali, pemerintah memberikan apresiasi dengan positif pada mereka, saya rasa tidak akan berdemo lagi," tuturnya.
Berdasarkan catatan SINDOnews beberapa kali umat Islam menggelar aksi turun ke jalan di Jakarta antara lain Aksi 2 Desember 2012 (Aksi 212) yang diikuti oleh ratusan ribu orang menuntut penegakan hukum kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Tidak berhenti di situ, aksi turun jalan juga terjadi pada 21 Februari 2017 dan 31 Maret 2017.
(dam)