HT Prihatin Jumlah Kunjungan Turis Asing di Indonesia Kalah dari Vietnam
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT), mengaku sedih ketika temannya dari luar negeri memberitahukan jumlah turis di Vietnam meningkat 500 persen dibandingkan lima tahun lalu. Persentase tersebut berbanding amat jauh dengan Indonesia.
"Saya itu sedih ketemu orang asing, dia bilang ke saya jumlah turis asing yang datang ke negara kecil seperti Vietnam hanya 2,5 juta. Sekarang, 12,5 juta orang. Indonesia 9,5 juta. Padahal kita dulu lebih unggul dari mereka," kata HT saat pelepasan mobil ambulans di Kantor DPP Partai Perindo, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (15/2/2017).
Indonesia, menurutnya, terlalu sering mengelu-elukan kenaikan yang hanya kecil saja. Negara ini seolah cepat puas. Mental seperti inilah yang menurut dia menyebabkan bangsa ini sulit maju dan bersaing.
Rekan bisnis Presiden Amerika Serikat Donald Trump ini melihat pada masa lalu, sekira 1980-an, Indonesia selalu bicara persaingan wisata dengan Korea Selatan, Taiwan, China, dan 1990-an sama Malaysia. Sekarang kalah lagi sama Vietnam.
"Indonesia ini peringkatnya menurun, kalah terus. Bangsa kita itu pemimpin. Banyak anak bangsa kita yang IQ-nya tinggi, tetapi hati belum betul-betul disiplin. Untuk itu melalui Perindo kita berjuang mewujudkan Indonesia yang sesungguhnya," pungkasnya.
"Saya itu sedih ketemu orang asing, dia bilang ke saya jumlah turis asing yang datang ke negara kecil seperti Vietnam hanya 2,5 juta. Sekarang, 12,5 juta orang. Indonesia 9,5 juta. Padahal kita dulu lebih unggul dari mereka," kata HT saat pelepasan mobil ambulans di Kantor DPP Partai Perindo, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (15/2/2017).
Indonesia, menurutnya, terlalu sering mengelu-elukan kenaikan yang hanya kecil saja. Negara ini seolah cepat puas. Mental seperti inilah yang menurut dia menyebabkan bangsa ini sulit maju dan bersaing.
Rekan bisnis Presiden Amerika Serikat Donald Trump ini melihat pada masa lalu, sekira 1980-an, Indonesia selalu bicara persaingan wisata dengan Korea Selatan, Taiwan, China, dan 1990-an sama Malaysia. Sekarang kalah lagi sama Vietnam.
"Indonesia ini peringkatnya menurun, kalah terus. Bangsa kita itu pemimpin. Banyak anak bangsa kita yang IQ-nya tinggi, tetapi hati belum betul-betul disiplin. Untuk itu melalui Perindo kita berjuang mewujudkan Indonesia yang sesungguhnya," pungkasnya.
(pur)