NU Diharapkan Tidak Terseret Arus Politik Praktis

Senin, 06 Februari 2017 - 20:29 WIB
NU Diharapkan Tidak Terseret Arus Politik Praktis
NU Diharapkan Tidak Terseret Arus Politik Praktis
A A A
JAKARTA - Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi mengatakan, NU menjadi magnet perebutan para kandidat Gubernur DKI. Hal ini menyebabkan NU berada dalam arus politisasi yang dapat mengancam khittah NU.

Oleh karena itu, Zuhairi berpandangan Pengurus Wilayah (PW) NU DKI mestinya menjadi penjaga khittah NU agar tidak terbawa arus kepentingan politik praktis.

"Ketika PWNU hanya menerima salah satu pasangan di kantor PWNU DKI, sementara tidak menerima kandidat yang lain, hal tersebut dapat ditafsirkan bahwa PWNU DKI telah berpihak terhadap salah satu calon tertentu," kata Zuhairi dalam siaran pers, Senin (6/2/2017).

"Idealnya, PWNU DKI memanggil semua calon sembari mengingatkan agar seluruh calon berkompetisi secara sehat serta membawa kemaslahatan bagi seluruh warga DKI," imbuhnya.

Kemudian sambung Zuhairi, muncul beberapa pihak yang mengklaim NU telah mendukung salah satu pasangan. Tapi PWNU DKI tidak menindak tegas oknum tersebut sembari menegaskan netralitas PWNU DKI.

"Hal ini sangat disayangkan karena PWNU tidak mengambil langkah-langkah tegas terhadap implementasi khittah NU 1926. Sejatinya NU tidak diseret-seret ke dalam tarikan dan kubangan kepentingan politik praktis," tuturnya.

"Biarkan warga NU menentukan pilihan sesuai hati nuraninya, karena sebenarnya warga NU sudah mempunyai pilihan yang cocok bagi mereka untuk kemaslahatan DKI Jakarta," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5384 seconds (0.1#10.140)