Gerindra Dukung Megawati untuk Selotip Mulut Ahok
A
A
A
JAKARTA - Situasi nasional semakin memanas sejak Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau dikenal Ahok menyinggung kutipan surat Almaidah 51. Situasi terus memanas hingga Ahok mengungkap adanya percakapan antara Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ma'ruf Amin.
Politikus Partai Gerindra Desmon J Mahesa menyarankan ada pihak yang bisa membungkam mulut Ahok agar situasi nasional bisa reda kembali. Menurutnya pernyataan Ahok selama ini tidak konsisten.
"Saya melihatnya, ya benar Mba Mega (Ketua Umum PDIP-red), mulut Ahok diselotip aja," ujar Desmond di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/1/2017).
Dia menuturkan, pernyataan Ahok dalam persidangan perkara penistaan agama, Selasa 31 Januari 2017 mengaku memiliki bukti percakapan Ma'ruf Amin dengan SBY pada 7 Oktober 2016. Namun, ramainya publik yang mempertanyakan sumber informasi yang diperoleh, Ahok berdalih bukan dari hasil sadapan. (Baca: Penjelasan Jokowi Soal Pembicaraan SBY dengan Ma'ruf Amin)
"Beda nuansanya, pada saat persidangan, bahasa tubuhnya dia menyatakan punya sadapan, tapi saat dikejar data, karena bicara penyadapan yang ilegal itu ada pidana, nah dia ini buang badan," ucapnya.
Politikus Partai Gerindra Desmon J Mahesa menyarankan ada pihak yang bisa membungkam mulut Ahok agar situasi nasional bisa reda kembali. Menurutnya pernyataan Ahok selama ini tidak konsisten.
"Saya melihatnya, ya benar Mba Mega (Ketua Umum PDIP-red), mulut Ahok diselotip aja," ujar Desmond di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/1/2017).
Dia menuturkan, pernyataan Ahok dalam persidangan perkara penistaan agama, Selasa 31 Januari 2017 mengaku memiliki bukti percakapan Ma'ruf Amin dengan SBY pada 7 Oktober 2016. Namun, ramainya publik yang mempertanyakan sumber informasi yang diperoleh, Ahok berdalih bukan dari hasil sadapan. (Baca: Penjelasan Jokowi Soal Pembicaraan SBY dengan Ma'ruf Amin)
"Beda nuansanya, pada saat persidangan, bahasa tubuhnya dia menyatakan punya sadapan, tapi saat dikejar data, karena bicara penyadapan yang ilegal itu ada pidana, nah dia ini buang badan," ucapnya.
(kur)