Temui Setya Novanto, Priyo Sampaikan Pesan Habibie
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyambangi Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/1/2017).
Kedatangannya ke parlemen secara khusus untuk menemui Ketua DPR Setya Novanto. Priyo datang untuk menyampaikan pesan Dewan Kehormatan Partai Golkar BJ Habibie mengenai kondisi serta isu terkini yang tengah dihadapi bangsa Indonesia.
"Saya silaturahmi sebagai sahabat dan Sekretaris Dewan Kehormatan Golkar. Saya sampaikan pesan dari Pak Habibie terkait persoalan bangsa," ucap Priyo, Senin (30/1/2017).
Menurut Priyo, kebinekaan dan keberagaman Indonesia akhir-akhir ini tengah diuji. Isu SARA hingga sentimen antara mayoritas dan minoritas mencuat di tengah publik.
Melalui Priyo, Habibie mendorong agar Novanto selaku Ketua Umum Golkar sekaligus Ketua DPR menginisiasi dialog antarkelompok kepentingan, tokoh lintas agama, hingga tokoh nasional.
Priyo mengatakan, dialog perlu dilakukan sebagai sarana menyatukan seluruh elemen masyarakat untuk mencari solusi bagi persoalan yang tengah dihadapi bangsa.
"Ini bagus untuk menjadi rembuk nasional. Harus ada energi yang sama saat Istana, mantan presiden, hingga tokoh lainnya menyatukan tekad untuk memperbaiki bangsa," tutur Priyo.
Kedatangannya ke parlemen secara khusus untuk menemui Ketua DPR Setya Novanto. Priyo datang untuk menyampaikan pesan Dewan Kehormatan Partai Golkar BJ Habibie mengenai kondisi serta isu terkini yang tengah dihadapi bangsa Indonesia.
"Saya silaturahmi sebagai sahabat dan Sekretaris Dewan Kehormatan Golkar. Saya sampaikan pesan dari Pak Habibie terkait persoalan bangsa," ucap Priyo, Senin (30/1/2017).
Menurut Priyo, kebinekaan dan keberagaman Indonesia akhir-akhir ini tengah diuji. Isu SARA hingga sentimen antara mayoritas dan minoritas mencuat di tengah publik.
Melalui Priyo, Habibie mendorong agar Novanto selaku Ketua Umum Golkar sekaligus Ketua DPR menginisiasi dialog antarkelompok kepentingan, tokoh lintas agama, hingga tokoh nasional.
Priyo mengatakan, dialog perlu dilakukan sebagai sarana menyatukan seluruh elemen masyarakat untuk mencari solusi bagi persoalan yang tengah dihadapi bangsa.
"Ini bagus untuk menjadi rembuk nasional. Harus ada energi yang sama saat Istana, mantan presiden, hingga tokoh lainnya menyatukan tekad untuk memperbaiki bangsa," tutur Priyo.
(dam)