Respons Taufik Ismail, Anang: Cinta Tanah Air Bagian dari Iman

Minggu, 29 Januari 2017 - 17:13 WIB
Respons Taufik Ismail,...
Respons Taufik Ismail, Anang: Cinta Tanah Air Bagian dari Iman
A A A
JAKARTA - Pernyataan Penyair Senior Taufik Ismail tentang lagu 'Padamu Negeri' yang menyebut syair 'padamu negeri jiwa raga kami' merupakan sesat menimbulkan polemik.

Anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah mengatakan, perlu diklarifikasi soal pernyataan Taufik Ismail tentang syair lagu 'Padamu Negeri' yang dinilai sesat. "Saya kira, kita yang muda perlu tabayyun (klarifikasi) kepada Pak Taufik Ismail tentang pernyataan beliau yang menyebutkan salah satu syair lagu 'Padamu Negeri' dinilai sesat karena dianggap menyekutukan Allah," ujar Anang di Jakarta, Minggu (29/1/2017).

Penulis lagu dan penyanyi ini menyebutkan lagu 'Padamu Negeri' ciptaan Kusbini tersebut justru merupakan lagu yang menumbuhkan semangat heroisme dan nasionalisme. "Saya justru melihat, lagu ciptaan Kusbini itu bertemakan semangat kemerdekaan dan nasionalisme. Apalagi bila melihat jejak rekam karya Kusbini, tidak sedikit lagu ciptaan beliau yang memiliki makna perjuangan yang luar biasa," papar Anang.

Musisi asal Jember ini melanjutkan, nasioanalisme tidak bisa dipertentangkan dengan keyakinan dalam beragama. Justru kata Anang, semangat cinta Tanah Air menjadi bagian tidak terpisahkan dari keyakinan terhadap agama.

"Bagaimana ulama-ulama terdahulu menggelorakan semangat jihad melawan penjajah dengan resolusi Jihad oleh Kiai Hasyim Asy'ari. Makanya ada diktum populer 'Cinta Tanah Air Bagian dari Iman'. Jadi tidak bisa dipertentangkan," tambah Anang.

Lebih lanjut, Anang menyebutkan lagu 'Padamu Negeri' ciptaan Kusbini linier dengan lagu 'Indonesia Raya' ciptaan WR Supratman. Lirik 'Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya' di lagu Indonesia Raya sebangun dengan lirik 'Padamu Negeri Jiwa Raga Kami'.

"Jika dikontekstualkan dengan situasi saat ini, pemerintah dituntut secara sungguh-sungguh membangun jiwa dan badan seluruh warga Indonesia. Jika hal tersebut tertunaikan, persoalan yang belakangan mencuat seperti kebhinnekaan, soal ekonomi dan persoalan sosial lainnya dipastikan tidak akan muncul," tandas Anang.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1260 seconds (0.1#10.140)