Kapolri Siap Dicopot jika Kasus Teroris untuk Pengalihan Isu
A
A
A
JAKARTA - Beberapa pekan lalu tim Densus 88 telah berhasil mengamankan teroris jaringan di Bekasi yang rencananya akan melakukan pengeboman di kawasan Istana Negara.
Namun penangkapan itu justru menimbulkan kabar tak sedap, pasalnya penangkapan teroris justru dijadikan pengalihan isu Polri pada kasus penistaan agama.
Menanggapi hal itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan, penangkapan teroris bukan rekayasa dan kalau memang terbukti ada rekayasa, dia siap dicopot jabatannya dari Kapolri.
"Kalau ada bukti bahwa ini rekayasa tunjukkan buktinya dan kita akan tindak tegas. Saya sendiri kalau ini memang rekayasa saya siap dicopot," kata Tito di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jumat (15/12/2016).
Menurut Tito, apa yang sudah dikerjakan Densus 88 dan Polri adalah murni dari penyelidikan selama berbulan-bulan, bukan penyelidikan yang dilakukan secara instan sehingga kinerja Densus 88 patut mendapat pujian dan apresiasi.
"Jadi kita sudah berhasil menggagalkan ledakkan dan berbasil menyelamatkan masyarakat. Jadi saya kira patut diapresiasi, tolong masyarakat jangan mudah terpengaruh apalagi mudah berkomentar pengalihan isu," ucap Tito.
Namun penangkapan itu justru menimbulkan kabar tak sedap, pasalnya penangkapan teroris justru dijadikan pengalihan isu Polri pada kasus penistaan agama.
Menanggapi hal itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan, penangkapan teroris bukan rekayasa dan kalau memang terbukti ada rekayasa, dia siap dicopot jabatannya dari Kapolri.
"Kalau ada bukti bahwa ini rekayasa tunjukkan buktinya dan kita akan tindak tegas. Saya sendiri kalau ini memang rekayasa saya siap dicopot," kata Tito di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jumat (15/12/2016).
Menurut Tito, apa yang sudah dikerjakan Densus 88 dan Polri adalah murni dari penyelidikan selama berbulan-bulan, bukan penyelidikan yang dilakukan secara instan sehingga kinerja Densus 88 patut mendapat pujian dan apresiasi.
"Jadi kita sudah berhasil menggagalkan ledakkan dan berbasil menyelamatkan masyarakat. Jadi saya kira patut diapresiasi, tolong masyarakat jangan mudah terpengaruh apalagi mudah berkomentar pengalihan isu," ucap Tito.
(maf)