Tanamkan Nilai Bela Negara, Kemhan Luncurkan Film Seteru
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kementerian Pertahanan (Kemhan) melaunching film kebangsaan berjudul 'Seteru'. Film yang akan direlease di bioskop pada Februari 2017 mendatang, berisi tentang nilai bela negara.
Film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini menggambarkan perseteruan dua kelompok pelajar dari dua sekolah berbeda yakni, SMA Kesatuan Bangsa dan Budi Pekerti yang terlibat permusuhan selama bertahun-tahun.
Pelajar SMA Kesatuan Bangsa merupakan sekolah yang didominasi siswa-siswa ekspatriat kalangan menengah ke atas. Sedangkan, SMA Budi Pekerti didominasi siswa pribumi dari kalangan menengah ke bawah.
Untuk menghentikan perseteruan tersebut, kedua sekolah bersepakat melakukan pelatihan Bela Negara di Yonif 403 Yogyakarta, Kodam IV Diponegoro. Para siswa yang selama ini berseteru dan terlibat tawuran dididik nilai-nilai kebangsaan dan bela negara. Hingga akhirnya mereka bersatu di atas perbedaan.
Meski diwarnai adegan kekerasan seperti tawuran, namun film tersebut juga disisipi beberapa adegan humor yang membuat penonton bakal terhibur. Adapun pemain yang terlibat dalam film tersebut adalah aktor senior Mathias Muchus.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengaku, bangga dengan terobosan film ini karena mengandung pesan persatuan dan kesatuan. Film ini menunjukkan bahwa aktris dan aktor memiliki tanggung jawab menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan dan mentransformasi nilai Bela Negara kepada masyarakat.
"Kita harus bersyukur diberikan tanah, laut dan Tanah Air yang kaya. Kita harus berterima kasih pada negara karena memberikan kehidupan. Kita lihat di Lebanon ada 2,5 juta pengungsi di tenda-tenda yang sudah hampir 5 tahun meninggalkan tempat lahirnya karena tempatnya tidak lagi aman," kata Ryamizard, di Jakarta, Jumat (9/12/2016).
Film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini menggambarkan perseteruan dua kelompok pelajar dari dua sekolah berbeda yakni, SMA Kesatuan Bangsa dan Budi Pekerti yang terlibat permusuhan selama bertahun-tahun.
Pelajar SMA Kesatuan Bangsa merupakan sekolah yang didominasi siswa-siswa ekspatriat kalangan menengah ke atas. Sedangkan, SMA Budi Pekerti didominasi siswa pribumi dari kalangan menengah ke bawah.
Untuk menghentikan perseteruan tersebut, kedua sekolah bersepakat melakukan pelatihan Bela Negara di Yonif 403 Yogyakarta, Kodam IV Diponegoro. Para siswa yang selama ini berseteru dan terlibat tawuran dididik nilai-nilai kebangsaan dan bela negara. Hingga akhirnya mereka bersatu di atas perbedaan.
Meski diwarnai adegan kekerasan seperti tawuran, namun film tersebut juga disisipi beberapa adegan humor yang membuat penonton bakal terhibur. Adapun pemain yang terlibat dalam film tersebut adalah aktor senior Mathias Muchus.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengaku, bangga dengan terobosan film ini karena mengandung pesan persatuan dan kesatuan. Film ini menunjukkan bahwa aktris dan aktor memiliki tanggung jawab menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan dan mentransformasi nilai Bela Negara kepada masyarakat.
"Kita harus bersyukur diberikan tanah, laut dan Tanah Air yang kaya. Kita harus berterima kasih pada negara karena memberikan kehidupan. Kita lihat di Lebanon ada 2,5 juta pengungsi di tenda-tenda yang sudah hampir 5 tahun meninggalkan tempat lahirnya karena tempatnya tidak lagi aman," kata Ryamizard, di Jakarta, Jumat (9/12/2016).
(maf)