HT: Memajukan Pesantren, Memajukan Pendidikan Masyarakat
A
A
A
SUMENEP - Pondok pesantren merupakan sarana pendidikan yang terjangkau bagi masyarakat. Memajukan pesantren akan memajukan pendidikan masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Yayasan Peduli Pesantren Hary Tanoesoedibjo (HT) ketika bersilaturahmi ke Ponpes Darul Ulum, Desa Bilapora Lenteng, Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, Selasa (6/12/2016).
Di depan ratusan santri, pengasuh dan pengajar, dia menuturkan masyarakat perlu mendapat pendidikan yang baik. Ponpes yang merupakan gerbang bagi masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan, agama dan moral perlu didorong untuk maju.
Selama ini, lanjut HT, ketika berkeliling ke daerah-daerah lain dirinya banyak menemui ponpes kecil dengan santri 50-100 santri, memiliki fasilitas dengan kondisi tidak layak.
Hal itu yang mendorong HT mendirikan Yayasan Peduli Pesantren. “Yayasan Peduli Pesantren terus bergerak memajukan pesantren di daerah-daerah. Pesantren maju, pendidikan masyarakat maju,” tutur pria berusia 51 tahun itu.
Melalui yayasan tersebut, bantuan untuk membangun pesantren disalurkan. Targetnya dana yang disalurkan lebih dari Rp500 miliar dalam waktu dekat. Bantuan pun sudah disalurkan untuk pesantren di daerah Tuban dan Subang dan terus bergerak ke daerah-daerah lainnya.
Para pengurus yayasan tersebut di antaranya Ketua Dewan Pembina adalah KH Said Aqil Siroj, Ketua Dewan Pengawas KH Salahuddin Wahid, Dewan Pembina Mahfud MD, Dewan Pengawas Firmanzah dan tokoh-tokoh lainnya.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Yayasan Peduli Pesantren Hary Tanoesoedibjo (HT) ketika bersilaturahmi ke Ponpes Darul Ulum, Desa Bilapora Lenteng, Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, Selasa (6/12/2016).
Di depan ratusan santri, pengasuh dan pengajar, dia menuturkan masyarakat perlu mendapat pendidikan yang baik. Ponpes yang merupakan gerbang bagi masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan, agama dan moral perlu didorong untuk maju.
Selama ini, lanjut HT, ketika berkeliling ke daerah-daerah lain dirinya banyak menemui ponpes kecil dengan santri 50-100 santri, memiliki fasilitas dengan kondisi tidak layak.
Hal itu yang mendorong HT mendirikan Yayasan Peduli Pesantren. “Yayasan Peduli Pesantren terus bergerak memajukan pesantren di daerah-daerah. Pesantren maju, pendidikan masyarakat maju,” tutur pria berusia 51 tahun itu.
Melalui yayasan tersebut, bantuan untuk membangun pesantren disalurkan. Targetnya dana yang disalurkan lebih dari Rp500 miliar dalam waktu dekat. Bantuan pun sudah disalurkan untuk pesantren di daerah Tuban dan Subang dan terus bergerak ke daerah-daerah lainnya.
Para pengurus yayasan tersebut di antaranya Ketua Dewan Pembina adalah KH Said Aqil Siroj, Ketua Dewan Pengawas KH Salahuddin Wahid, Dewan Pembina Mahfud MD, Dewan Pengawas Firmanzah dan tokoh-tokoh lainnya.
(kri)